Karangasem, Mitrapost.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat (Biro Pemkesra) turut mendukung upacara serta doa bersama Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN). Acara itu diselenggarakan di Pelataran Agung Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (24/10/2021).
Lebih dari 100 orang mengikuti doa bersama. Mereka berasal dari seluruh Nusantara. Acara tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keselarasan jagat semesta. Mengingat, saat ini dunia sedang berjuang menghadapi pandemi covid-19 atau yang juga disebut sebagai gering agung.
Doa bersama tersebut diawali Puja Trisandya, Pemuspan dan diikuti lantunan Gayatri Mantram oleh seluruh pinandita yang hadir.
Upacara tersebut dipuput oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, yang nampak pula dihadiri I Ketut Sukra Negara, jajaran Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bali serta perwakilan Bupati Karangasem.
Dalam acara tersebut, Dirjen Binmas Hindu Kemenag RI Tri Handoko Seto menyebut, dirinya sangat merasakan ketenangan dan kedamaian dalam jalannya prosesi doa bersama tersebut.
”Saya merasakan situasi yang berbeda , ada nuansa yang luar biasa dan bahkan panasnya matahari terasa nyaman. Saya juga merasakan waranugraha yang luar biasa saat ini,” ujar Tri Handoko.
Dirinya melanjutkan, prosesi doa bersama yang dilakukan termasuk upacara dan upakara yang menyertai merupakan momen yang tepat untuk dilaksanakan saat ini.
”Apalagi para pinandita yang baru saja melaksanakan mahasabha, saya harapkan mampu membawa semangat baru saat kembali ke daerahnya masing-masing,” ujarnya.
”Semangat baru untuk mendoakan keselamatan bangsa, menjaga keselamatan Nusantara,” imbuhnya.
Tri Handoko pun berpesan agar generasi Hindu kedepannya mampu menjaga persatuan dan keguyuban yang tentunya harus diawali oleh para pemimpin dan pinandita-nya.
Sementara itu, Asisten 1 Setda Provinsi Bali I Gede Dewa Indra Putra menambahkan, kegiatan serangkaian Mahasabha III PSN 2021 sudah sesuai dengan visi Pemprov Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali di bidang Atma Kerthi.
“Pemprov Bali terus berusaha menciptakan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, dengan tidak meninggalkan kearifan lokal kita,” tandasnya.
Dewa Putra juga menyinggung tentang rentetan upakara yang dijalani umat Hindu. Menurutnya, sudah sepatutnya para pinandita menuntun umat untuk melaksanakan esensi dalam beryadnya itu sendiri.
“Upakara itu bukan utama tapi esensi. Bagaimana upakara harus bisa timbulkan efek positif kepada kehidupan umat. Tentu dengan lebih mengedepankan tatwa dan susila,” pungkasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com