Menurut Firli, siapa pun yang berani melakukan kejahatan korupsi maka ia pengkhianat bangsa.
Hal itu mengingat, selain merugikan keuangan dan perekonomian negara, kejahatan kemanusiaan ini juga bertentangan dengan nilai-nilai dari setiap butir ikrar Sumpah Pemuda.
“Kepada diri sendiri dan seganap bangsa, khususnya adik-adik dan anak-anakku para pemuda dan pemudi Indonesia di mana pun berada, jangan jadikan Hari Sumpah Pemuda sebagai ceremony tahunan belaka, guratan sejarah untuk dibaca atau tiga ikrar suci yang sekadar dilafalkan dalam upacara bendera,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Firli pun meminta generasi muda memahami makna dari setiap butir ikrar Sumpah Pemuda untuk terus menggelorakan semangat nasionalisme dan resapi nilai-nilai kehidupan dari setiap jengkal langkah, tetesan darah, dan air mata para pemuda dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. (*)