Dinkes Pekalongan Gelar Serbuan Vaksinasi Berbasis Keluarga di Kampus STMIK

Pekalongan, Mitrapost.com – Dinas Pekalongan menggelar serbuan vaksinasi berbasis keluarga, yang bertempat di kampus STMIK Widya Pratama Pekalongan. Vaksinasi ini akan berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 1-2 November 2021.

Vaksinasi yang berlangsung kali ini merupakan kerjasama antara Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Kampus STMIK Widya Pratama Kota Pekalongan.

Pelaksanaan vaksinasi pun dipantau langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid. Serta melibatkan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Pekalongan.

Tidak hanya itu, bagi lansia yang mengikuti vaksinasi ini, diberikan apresiasi berupa bantuan beras sebanyak 5 kilogram.

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya vaksinasi tersebut, dimana antusias masyarakat yang hadir begitu tinggi hingga melebihi target yang ditetapkan panitia baik yang mendaftar secara online maupun datang langsung ke lokasi (secara offline). Menurutnya, serbuan vaksinasi ini untuk mendorong masyarakat agar berpartisipasi menyukseskan program vaksinasi dari pemerintah untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

“Pelaksanaan vaksinasi ini kita ingin mengejar ketertinggalan cakupan vaksinasi di Kota Pekalongan. Pasalnya, untuk tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kota Pekalongan termasuk daerah yang cakupan vaksinasinya masih terendah,terutama untuk lansia. Sehingga,dengan kegiatan serbuan vaksinasi pada hari ini Alhamdulillah sesuai target kita bahkan melebihi untuk vaksinasi di masyarakat. Tadi yang sudah mendaftar secara online dan ternyata yang datang juga melebihi kapasitas, tetapi akan tetap kita layani semua. Hal ini menandakan bahwa seperti yang diharapkan antusias warga untuk divaksin ini tinggi,terutama kita akan mengejar cakupan vaksinasi yang lansia. Alhamdulillah stok vaksin juga sudah tersedia,mudah-mudahan pelaksanaan vaksinasi selama 2 hari disini bisa berjalan lancar dan sesuai yang kita harapkan,” tegas Aaf, Senin (1/11/2021).

Aaf menjelaskan, penurunan status Level PPKM daerah saat ini tergantung capaian vaksinasi. Pihaknya menegaskan bahwa, sekarang ini vaksinasi diwajibkan sebagai syarat PTM, bantuan sosial, dan sebagainya. Langkah ini sebagai upaya untuk mendorong warga mengikuti vaksinasi, sehingga Kota Pekalongan bisa segera turun level ke Level 2 maupun Level 1.

“Untuk lansia,kita kasih bonus sembako sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang sudah berusia lebih dari 60 tahun dan bersedia datang ke lokasi vaksin untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, walaupun sebagian dari mereka sudah sepuh. Untuk jumlah sembako kita sesuaikan dengan jumlah lansia yang datang, semua lansia kita penuhi untuk mendapatkan sembako dari Dinsos-P2KB. Karena, ini target vaksinasi lansia yang belum tercapai dan masih terendah di tingkat kabupaten/kota di Jawa Tengah,” tegas Aaf.

Lebih lanjut, Aaf menjelaskan, Pemerintah Kota Pekalongan telah meningkatkan berbagai upaya cakupan vaksinasi di Kota Pekalongan. Salah satunya dengan pelayanan door to door oleh perangkat kecamatan dibantu tenaga vaksinator dan TNI/Polri.

“Saat ini capaian terakhir vaksinasi per kemarin di Kota Pekalongan untuk masyarakat umum sudah mencapai 69 persen, sedangkan untuk lansia baru di angka 42 persen. Mudah-mudahan setelah serbuan vaksinasi ini bisa meningkat lagi, dan di Bulan November ini targetnya 70 persen untuk umum sudah tercapai, tinggal yang lansia targetnya 60 persen dan ini baru 42 persen kita genjot terus untuk kalangan lansia. Kita yakinkan ke mereka kalau tracing pada saat hendak divaksin itu lolos dan layak, InshaAllah tidak ada kendala,dan sampai sekarang pun tidak ada laporan lansia setelah divaksin itu mengalami efek yang membahayakan terhadap kesehatannya,” papar Aaf.

Plt Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Ir Budiyanto menambahkan, para bidan praktek mandiri ini ikut dilibatkan dalam penyuntikan vaksinasi ini. Lebih lanjut, Dinsos-P2KB memberikan apresiasi bagi lansia berusia 60 tahun ke atas yang ikut vaksin untuk mendapatkan bantuan beras 5kg. Pihaknya juga telah mengimbau kepada calon penerima bantuan sosial (bansos) di Kota Pekalongan, bahwa mereka harus terlebih dahulu divaksin.

“Kami sudah mensosialisasikan bagi semua calon penerima bansos harus sudah divaksin. Jika belum divaksin, maka bansos yang akan mereka terima, akan dipending atau bahkan hilang bantuan tersebut. Alhamdulillah mereka berminat semua untuk divaksin. Mudah-mudahan dengan begitu, cakupan vaksinasi di Kota Pekalongan bisa segera terpenuhi dan kekebalan kelompok (her immunity) pada masyarakat Kota Pekalongan bisa tercapai,” imbuh Budiyanto.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama pada STMIK Widya Pratama, Paminto Agung Christianto menerangkan, pelaksanaan vaksinasi ini bertujuan untuk memenuhi cakupan vaksinasi di Kota Pekalongan, sekaligus sebagai syarat mahasiswanya untuk mengikuti perkuliahan. Pasalnya, masih ada beberapa mahasiswa yang belum vaksin sehingga mereka didorong untuk bisa mengikuti vaksinasi.

“Oleh karena itu untuk memudahkan mahasiswa kami mendapat suntikan vaksinasi, kami gelar di Kampus STMIK Widya Pratama dengan bekerjasama DinsosP2KB dan Dinkes setempat. Vaksinasi yang digelar selama 2 hari di kampus ini merupakan vaksinasi berbasis keluarga, artinya mahasiswa boleh mengajak keluarganya, alumni, dan kerabat lainnya untuk mengikuti vaksinasi. Hal ini juga dilakukan untuk mendukung program pemerintah, sehingga capaian masyarakat untuk semua tervaksin bisa terpenuhi dengan baik. Targetnya hari ini bisa 350 orang, dan besok 300 orang, dan jumlah tersebut sudah terpenuhi, kami antisipasi jika antusias masyarakat ini tinggi, maka mereka tetap akan kami layani untuk mendapatkan suntikan vaksinasi ini,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati