40 Lapak Liar di Sekitar Pasar Johar Dibongkar

Semarang, Mitrapost.com – Sebanyak 40 lapak liar yang berdiri di sekitar pasar Johar dibongkar oleh Satpol PP kota Semarang pada (3/11/1997).

Pembongkaran tersebut bertujuan untuk menertibkan Kawasan pasar Johar yang telah selesai direvonasi dan Kembali ditempati oleh pedagang.

Adapun 40-an lapak pedagang yang dibongkar adalah yang berdiri di Sepanjang Jalan Inspeksi Damaran dan Jalan Depan Masjid Agung Semarang menuju Kanjengan. Dalam perobohan ini, petugas Satpol PP turut menyita partisi pendukung dagangan seperti tenda, meja, kursi, tratak dan lain lain.

Pembongkaran ini pun tak berjalan mulus sebab banyak pedagang yang protes dan bahkan ada wanita tua yang menangis. Namun Satpol PP tegas tetap membongkar lapak, tanpa ada kompromi.

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan pembongkaran dilakukan lantaran pedagang nekat berjualan, padahal beberapa pekan sebelumnya sudah pernah ditertibkan.

“Tiga minggu yang lalu kita sudah tertibkan tempat ini. Tapi mereka malah jualan lagi. Akhirnya kita robohkan,” kata Fajar.

Hal yang amat disayangkan adalah, tempat tersebut diperjualbelikan oleh oknum tak bertanggungjawab kepada pihak yang ingin berdagang di Kawasan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib.

“Ini nanti akan saya Laporkan ke Polrestabes Semarang karena ada jual beli lahan. Saya pastikan ada yang jual beli lahan disini,” tegasnya.

Pembongkaran ini kata dia, untuk mendukung pemfungsian pasar Johar bagi pedagang. Sebab, anggaran untuk perbaikan Pasar Johar menelan dana sekitar 800 miliar. Sehingga menurutnya, hal ini perlu didukung pedagang.

“ibu ibu pedagang ini memang susah diatur. Saya sudah cek empat kali kesini, selalu penuh,” jelas dia.

Ia pun mengingatkan kepada para warga dan pedagang untuk tidak nekat kembali berdagang di wilayah tersebut. Sebab, pihaknya, tak segan bertindak lebih tegas lagi bila ada pelanggaran di kemudian hari.

“Kalau bandel lagi, nanti dagangan saya angkut semua. Ini kawasan Akses menuju johar, harus steril dari pedagang. Mall dan kafe saja saya tertibkan, apalagi yang pedagang kecil gini,” tandas dia.

Sementara itu, Muktiah (65) merasa sedih dengan adanya pembongkaran lapak ini. Sebab, ia mengaku perlu uang untuk menyambung hidup.

“lha kalau barang diangkut, saya mau dapet apa? Saya berdagang kaki lima sudah sejak 34 tahun lalu. Saya dulu dijanjikan dapat lapak di Matahari, tapi masih nanti tahun 2022. Kan masih lama,” kata dia sembari menangis. (*)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati

Berita Terkait