Pati, Mitrapost.com – Siswa MTs N 1 Pati kembali memberikan kabar gembira pada awal November ini. Sepuluh siswanya meraih medali silver dan bronze pada ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2021.
Sepuluh siswa tersebut tergabung dalam dua tim riset, yaitu Tim Rajawali dan Tim Garuda MTs N 1 Pati. Mereka bersaing dengan sekitar 500 peserta lain dari berbagai negara.
Tim Rajawali beranggotakan Septiandro Surya Dewangga, Muhammad Alif Nurrohman, Rindu Jenar Asmaranti, Muhammad Ilham Herawan, dan Chiara Azarine Haldis. Mereka berhasil memperoleh silver medal dalam kategori Technology dengan judul penelitian IOT Water Management System.
Sedangkan Tim Garuda MTsN 1 Pati yang beranggotakan Lu’lu’ Zahira Juair, Hafiz Ulumuddin Karim, Sidqon Difa Haqi Al Karim, Diera Sarah Dzikriyah, dan Ika Rahmawati berhasil memperoleh Bronze Medal dalam kategori Life Science. Dengan judul penelitian Analysis of the Effectiveness of Eco-Enzyme on Preservation of Chili (Capsicum annum L) and Tomato (Solanum Iycopersicum).
Sebelumnya, presentasi lomba ISIF ini dilakukan secara virtual pada 26 Oktober lalu dengan diikuti peserta dari berbagai negara.
Menurut Septiando Surya Dewangga, leader Tim Rajawali, dirinya sangat bersyukur dapat memperoleh Silver Medal ISIF 2021.
“Alhamdulillah. Saya mewakili teman-teman, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ali Muzakki, selaku guru pembimbing kami. Terima kasih juga untuk MTs N 1 Pati yang telah memfasilitasi kami sehingga kami dapat menciptakan riset yang insyaallah dapat bermanfaat bagi semua orang,” ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam riset ini, ia bersama timnya menemukan sebuah alat untuk mengatur manajemen air di lingkungan madrasah.
“Kami menemukan sebuah alat bernama Sistem Manajemen Air Berbasis IOT (Internet of Thing). Melalui alat ini, kami dapat mengatur sistem manajemen air di lingkungan madrasah untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau,” paparnya.
Tidak jauh berbeda dengan Tim Rajawali, Lu’lu’, leader Tim Garuda, juga sangat bersyukur karena memperoleh Bronze Medal.
Menurut Lu’lu’, risetnya tentang eco-enzym ini dibuat dengan memanfaatkan kulit buah-buahan untuk mengawetkan cabai dan tomat.
“Eco-enzym ini terbuat dari kulit buah-buahan, seperti kulit buah jeruk pamelo, manga, nanas, dan lain-lain. Eco-enzym ini dapat digunakan untuk mengawetkan cabai dan tomat, sehingga tidak mudah membusuk,” jelasnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala MTsN 1 Pati Ali Musyafak merasa sangat bersyukur. Ia tak pernah menyangka akan mendapatkan 10 medali internasional sekaligus dalam satu event lomba.
“Subhanallah, wal hamdulillah. Tak menyangka, rahmat Allah benar-benar diberikan kepada keluarga besar MTsN 1 Pati. Semoga kita bisa mensyukuri atas nikmat yang luar biasa ini agar kita dijauhkan dari adzab Allah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Pati Ali Arifin menuturkan, MTs N 1 Pati bisa menjadi contoh dan semangat bagi madrasah lain, yang telah membawa nama baik Pati.
“Baik Kemenag maupun Pati sendiri ikut terbawa nama baiknya. Kami bangga dengan pendidikan madrasah MTs N 1 Pati. Semoga barokah dan istiqomah membawa nama baik Kabupaten Pati,” tuturnya. (*)
Wartawan