Badai Matahari akan Melanda Bumi

Mitrapost.comBadai matahari intens diprediksi akan muncul pada tahun 2025, hal tersebut berawal dari badai geomagnetik yang melanda bumi pada pekan lalu dan menyusul ledakan dari badai magnetic di permukaan matahari.
“Beberapa tahun terakhir aktivitas (Matahari) sangat sedikit, seperti yang terjadi selama minimum Matahari. Tetapi belakangan (aktivitas Matahari) meningkat cukup cepat ke maksimum siklus Matahari berikutnya, yang kami prediksi (terjadi) pada tahun 2025,” kata Bill Murtagh koordinator program Space Weather Prediction Center (SWPC) di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dikutip dari Space.com.

Bill Murtagh juga mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas berkaitan dengan kenaikan siklus matahari.

“Kami melihat adanya peningkatan aktivitas yang diperkirakan berkaitan dengan kenaikan siklus Matahari. Ini semacam fase ‘bangun dari tidur’,” sambungnya.

Saat mencapai Bumi, semburan Matahari dapat menyebabkan serangkaian fenomena yang disebut cuaca antariksa yang dapat menyebabkan kerusakan satelit hingga kemunculan aurora yang indah.

Diketahui, Badai Matahari pekan lalu juga menunjukkan bahwa aktivitas Matahari tak hanya mempengaruhi Matahari sendiri, tetapi juga kehidupan di Bumi.

Badai geomagnetik pekan lalu menyebabkan gelembung materi matahari yang dimuntahkan oleh matahari, hal ini berasal dari serangkaian lontaran massa korona.
“Lontaran massa korona (coronal mass ejection/CME) pada dasarnya adalah awan yang terdiri dari miliaran ton gas plasma dengan medan magnet. Jadi Matahari menembakkan magnet ke luar angkasa, dan magnet itu melakukan perjalanan sejauh 93 juta mil dari Matahari ke Bumi,” kata Murtagh.

Kemudian ia menambahkan bahwa Bumi memiliki medan magnetnya sendiri, medan magnet yang bercampur di luar angkasa menciptakan badai.

“Kedua magnet bersatu dan menciptakan badai geomagnetik ini,” kata Murtagh tentang CME yang mencapai Bumi.

CME bergerak lebih cepat dari pendahulunya.
“CME pertama pada dasarnya melalui 93 juta mil dan hampir membuka jalan bagi CME lain untuk datang di belakangnya. Terkadang kita menyebutnya dengan istilah mengkanibal CME yang di depannya,” ujarnya.
Kuat tidaknya badai, didasarkan pada besaran CME dan bagaimana dua medan magnet sejajar. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik Net dengan judul “Matahari Segera ‘Bangun’ dari Tidur, Ini Akibatnya Bagi Bumi”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati