Menuju Destinasi Wisata Terkoneksi, Batang Launching Taman Edukasi

Batang, Mitrapost.com – Sebagai langkah untuk menuju destinasi wisata terkoneksi, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kampung Jamune Bu’e melakukan inovasi dengan melaunching Taman Edukasi.

Demi mewujudkan destinasi wisata terkoneksi, akan dilakukan kolaborasi dengan beberapa kelompok usaha yang ada di sekitar.

Taman tersebut berisi tanaman herbal atau lebih dikenal apotek hidup, yang diharapkan dapat dikenal anak-anak sejak usia dini.

Penanggung jawab Kampung Jamune Bu’e, Sukoningsih mengatakan, anak-anak dapat belajar langsung dengan melihat dan mempelajari beragam jenis tanaman herbal hingga khasiatnya bagi kesehatan tubuh.

“Kedepan akan dilakukan pengembangan agar ada peningkatan mutu, rasa dan dikolaborasikan dengan kelompok usaha yang berdekatan, sehingga bisa menjadi destinasi wisata yang terkoneksi,” katanya, saat ditemui di Kampung Jamune Bu’e, Proyonanggan Selatan, Kabupaten Batang.

Ia menerangkan, sarana penunjang seperti Taman Edukasi, proses produksi dan ada nilai jual yang baik, sehingga dapat disinkronkan dengan menjual produk ke Pasar Payung Pelangi Dracik.

Selain itu, juga bisa dikolaborasikan dengan Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan (KMPL), karena Kampung Jamune Bu’e peduli terhadap lingkungan sekitar dengan memanfaatkan kebun menjadi tanaman herbal berkhasiat. Sukoningsih pun berharap, wisata ini dapat berkembang pesat, sehingga masyarakat bisa turut mengenal serta membeli produk hasil olahan KUB tersebut.

“Semoga bisa berkembang pesat, masyarakat luas bisa mengenal dan membeli produk hasil olahan kami, sehingga Kampung Jamune Bu’e bisa ikut menunjukkan bahwa kaum ibu pun berdaya secara ekonomi,” harapnya.

Camat Batang, Luksono Pramudito mengatakan, taman ini tidak hanya menjual jamu untuk konsumsi saja, tetapi ikut berkontribusi mencerdaskan anak-anak usia dini supaya lebih mengenal tanaman-tanaman herbal.

“Selain Jamune Bu’e ada pula sejumlah desa yang menonjolkan kreativitasnya. Walaupun ada kemiripan, tapi ada perbedaan dari segi konsep, yang terpenting tujuan utamanya adalah membangkitkan perekonomian warga,” jelasnya.

Ia pun mempersilakan apabila akan ada kolaborasi antar satu desa dengan desa lainnya. Misalnya kolaborasi antara Kampung Jamune Bu’e dengan KMPL dan Pasar Payung Pelangi. Dengan begitu diharapkan bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

“Para pengunjung bisa diarahkan ke beberapa destinasi wisata setempat, sehingga bisa menyejahterakan keluarga,” tuturnya.

Sementara, Ketua Komisi C, DPRD Batang, Tofani Dwi Arieyanto mengharapkan, kreativitas ini dilanjutkan dengan menyesuaikan perkembangan zaman, sehingga kesan jamu pahit itu tidak dikenal lagi oleh anak-anak maupun generasi milenial, serta tidak menghilangkan khasiatnya.

“Ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Proyonanggan Selatan. Mudah-mudahan bisa menjadi pelopor untuk membangkitkan UMKM di sekitarnya,” terangnya.

Ia mengimbau, agar generasi milenial tidak antipati terhadap jamu.

“Dan untuk ibu-ibu PKK bisa mengembangkan potensi lainnya, tidak hanya di RT 1 RW 1 saja, tetapi ke wilayah lain,” ujar dia. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati