Ia juga berpesan kepada peserta didik untuk bisa memberikan informasi seputar HIV kepada teman yang belum hadir di sekolah tersebut.
“Kegiatan sekolah perempuan ini harus tetap berjalan, karena hal ini sangat penting bagi kita semua khususnya dalam hal penanggulangan HIV,” jelasnya.
Salah satu peserta Dewi, menilai sangat banyak manfaat ikut sekolah setiap bulan di lokalisasi itu. Ia bisa mengetahui jenis penyakit menular, terutama HIV/AIDS.
Selain itu, ia juga mendapat tambahan ilmu tentang undang-undang kekerasan dalam rumah tangga.
“Pernah juga, kami mendapat pelajaran keterampilan,” ungkapnya.
Sementara, relawan FKPB Batang Lathifah, mengaku sekolah perempuan yang sudah berjalan 3 tahun ini sebagai upaya memberikan bekal keahlian dan pemahaman khususnya pemahanan terkait HIV AIDS kepada para penghuni resos.
“Kegiatan ini sudah berjalan 3 tahun namun di masa pandemi agak terganggu, dan mulai berjalan lagi dengan respon yang sangat baik dari para peserta dan pengurus resos,” terangnya.