Dikutip dari laman resmi pks.id, umat Islam merasakan manfaat atas kehadiran organisasi MUI dalam urusan moderasi beragama di Indonesia dan penguatan NKRI.
Sementara itu, Analis Kebijakan Publik, Said Didu meminta publik mengecek akun media sosial yang menginginkan MUI dibubarkan berasal dari kelompok yang sama.
“Coba cek akun-akun yang inginkan MUI bubar – sepertinya dari kelompok identitas yang sama,” seperti dikutip dari twit @msaid_didu.
Ia mengajak untuk saling menjaga perasaan, persatuan, toleransi, dan saling menghargai satu sama lain.
Situasi yang kian memanas itu kemudian ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Amirsyah. Baginya, tagar ‘Bubarkan MUI’ sangat berlebihan. Dia membandingkan dengan oknum yang ada di lembaga lain.
“Jadi wacana pembubaran MUI sangat naif dan menyesalkan tidak masuk akal, dengan adanya seorang pengurus Komisi Fatwa terduga teroris. Logikanya, jika ada warga bangsa terduga teroris, Indonesia tak akan bubar. Jika ada oknum menteri yang terduga korupsi, maka Indonesia tetap utuh, demikian juga jika ada oknum TNI/Polri yang melanggar peraturan-perundangan-undangan, maka TNI/Polri tetap utuh untuk mengawal NKRI,” ujar Amirsyah.