Program Food Estate Diklaim Sebagai Pemicu Banjir di Kalimantan

Palangka Raya, Mitrapost.com – Lahan seluas 700 hektare untuk proyek ketahanan pangan (Food Estate) di Kalimantan Tengah diklaim sebagai penyebab banjir.

Menurut Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas proyek penanaman singkong skala besar yang dinilai mampu menjadi lumbung pangan nasional telah menimbulkan sejumlah dampak yang buruk bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, seperti terjadi di Palangka Raya.

Diketahui, proyek yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto itu menyebabkan resapan air berkurang, terutama di hulu daerah aliran sungai Kahayan.

“Proyek Food Estate singkong yang membuka hutan seluas kurang lebih 700 hektare berpengaruh terhadap daya dukung di wilayah resapan air di hulu daerah aliran sungai Kahayan,” ungkap Arie.

Baca Juga :   Cegah Banjir, DPU Kota Semarang Bangun Enam Embung Serapan

Menurutnya masalah pembukaan lahan di sekitar sungai Kahayan menjadi bagian yang penting. Sebab, tiga kabupaten di Kalteng dialiri oleh sungai tersebut. Salah satunya ibukota Kalteng.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati