Meski Harga Naik, Petani Masih Enggan Produksi Garam

Rembang, Mitrapost.com – Naiknya harga beli garam juga dialami oleh kalangan petani garam rakyat di Kabupaten Rembang. Terpantau saat ini harga garam kualitas pertama (K1) sudah mencapai harga Rp600 perkilogram.

Kendati demikian, tak banyak petani yang memproduksi garam, disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi.

Tingginya intensitas hujan di Rembang, diduga disebabkan akibat dampak fenomena cuaca La Nina. Fenomena ini mendorong pembentukan awan yang berlebih di daerah yang dilaluinya, sehingga meningkan intensitas hujan.

Shanti Mahardika, Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Rembang mengatakan, naiknya harga garam disebabkan karena stok garam konsumsi di Rembang semakin sedikit. Kondisi ini membuat pedagang mengambil kesempatan untuk menaikkan harga garam tersebut.

Baca Juga :   Wujudkan Rembang Gemilang 2026, Gus Hanies Ajak OPD Satukan Tekad dan Langkah

“Saya nggak tahu pastinya harga naik dikarenakan apa. biasanya itu harga yang menentukan adalah pasar. Kalo permintaan bnyak barang sulit didapat biasanya harga naik,” kata Santi kepada Mitrapost.com saat diwawancara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati