Lando menjelaskan kronologi kejadian ini berawal dari sekelompok mahasiswa yang mengaku dari organisasi daerah salah satu wilayah di Sulsel hendak mendata mahasiswa dari wilayahnya di Fakultas Pertanian. Namun korban tidak langsung menerima, dan meminta izin tertulis.
“Sebelumnya terjadi cekcok di mana anak organisasi (salah satu organda) hendak melakukan pendataan anak mahasiswa pertanian namun dari pihak Fakultas Pertanian tidak menerima pendataan organda tersebut melalui permintaan izin tertulis,” ungkap Lando.
Selain insiden tersebut, penyerangan juga terjadi di dua asrama mahasiswa di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Minggu (28/11) dini hari, yakni masing-masing pukul 02.00 Wita dan pukul 05.00 Wita dan menyebabkan satu orang korban mengalami putus tangan.
“Kita belum bisa memastikan apakah itu terkait atau tidak, ini masih lidik. Tapi sudah ada pertemuan Kapolrestabes Makassar dengan perwakilan dari dua daerah, untuk mengkondusifkan situasi,” kata Lando.