Antropolog Tekankan Anak Muda Harus Bisa Mencintai Batik

Dirinya juga menekankan, agar anak muda mampu mengajak teman-teman mereka untuk melihat langsung pelatihan di rumah batik. Hal tersebut sebagai wujud untuk menghargai warisan budaya Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari dunia.

Dirinya yang juga merupakan seorang pemerhati batik mengungkapkan terdapat banyak perbedaan pada batik tulis dengan batik cap atau batik printing. Mulai dari kualitas estetika batik hingga kain yang digunakan.

Wiwin Rustiani, seorang perajin batik tulis Lasem mengungkapkan saat ini justru banyak pengusaha batik yang beralih profesi dari batik tulis ke batik cap atau batik printing. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi yang jauh lebih murah.

Hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri bagi Notty selaku Antropolog dan Pemerhati Batik. Dirinya mengimbau agar para perajin, kembali meneruskan usaha batik tulis mereka meskipun di samping itu tetap ada usaha batik cap dan batik printing.

Baca Juga :   Lestarikan Lingkungan, Kodim 0720/Rembang Tanam 15.000 Pohon

“Harapan syaa para pengrajin batik ini tetap ada usaha untuk batik tulis, karena warisan budaya kita ini ya batik tulis bukan batik cap atau printing,” tandas Notty J. Mahdi saat menanggapi pertanyaan peserta webinar. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati