Sumarsono, seorang petani berusia 72 tahun dari Desa Jatisari, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang mengatakan, dirinya sangat bersyukur dengan adanya sumur bor yang ia buat. Pasalnya, meskipun letaknya di dekat Pantai Utara Jawa, rasa air di sumur bor miliknya cenderung tawar.
“Ya saya nggak tahu kenapa bisa sebagus itu airnya. Padahal di pinggir laut. Semua Tuhan yang mengatur,”ungkap Sumarsono.
Dengan adanya sumur bor tersebut, dirinya bisa mengalirkan air untuk 2 petak sawahnya. Selain itu, adanya sumur bor ini, dirinya tidak pernah kekurangan air dalam mengolah sawahnya. Setiap selesai panen, tanah langsung diolah dan ditanami padi kembali.
Dirinya mengungkapkan, berkat adanya sumur bor, keluarganya tidak pernah merasa kekurangan beras. Karena sekali panen, Sumarsono bisa menghasilkan 40 sak gabah (biji beras).
Dirinya juga mengatakan, dalam proses tanam selalu melibatkan para petani lain untuk menggarap sawahnya. Meskipun terkadang selisih antara pemasukan dan pengeluaran tidak sama atau cenderung rugi, akan tetapi dirinya merasa lega.