Desainer Rembang Ungkap Alasan Anak Muda Ogah Jadi Perajin Batik

Rembang, Mitrapost.com – Hawien Wilopo, desainer sekaligus perajin batik lasem asal Kabupaten Rembang ungkap keresahan mengenai regenerasi perajin batik tulis Lasem saat ini.

Batik Lasem dinilai menjadi salah satu warisan budaya yang masih bersifat tradisional. Hal ini dapat dilihat dari perajin batiknya yang identik dengan ibu-ibu yang mengerjakan kerajinan batiknya dari rumah.

Hawien Wilopo mengungkapkan adanya perspektif tersebut menjadikan anak muda zaman sekarang ogah menjadi perajin batik. Selain itu, pengerjaan batik Lasem yang memakan waktu cukup lama juga menjadi salah satu faktor mengapa anak muda sekarang ogah menjadi penerus warisan budaya tersebut.

“Peminatnya kurang karena anak muda sekarang kan sifatnya suka yang praktis sedangkan proses membatik terutama batik Lasem ini membutuhkan waktu yang lama dan harus sabar,” kata Hawien Wilopo pada Sabtu (18/12/2021).

Sementara itu, untuk menyongsong Rembang sebagai kota fashion ke depannya, Hawien Wilopo menginginkan anak muda sekarang bukan hanya menjadi perajin tetapi juga menjadi desainer baju siap pakai.

Akan tetapi untuk mendesain baju batik siap pakai yang unik dan berbeda dari yang lain, Hawien mengatakan para perajin ke depannya harus mengerti prosesnya dari awal. Bukan hanya mendesain baju, tetapi dari pola hingga menjadi pakaian siap pakai.

Dirinya mengatakan jika para perajin mampu mendesain sejak awal, berupa pola yang ditulis di atas kain mori (kafan) para designer akan lebih mengetahui pola-pola baju yang akan dibuat.

“Di Rembang ini baru satu sampai dua orang raja yang mendesain dari awal mulai dari (pola) mori sampai jadi baju. Ini yang anak muda belum sampai ke arah situ. Padahal kalau mendesain dari awal kita punya kelebihan, desain nya limited (terbatas), dan nantinya itu akan jadi ciri khas serta kekuatan kita,” ujar Hawien

Untuk mendorong regenarasi pada anak muda untuk mau menjadi perajin batik, ia mengajak generasi sekarang agar dapat berpikir lebih inovatif dan kreatif serta tampil beda. Hawien berharap generasi sekarang tidak berkecil hati terhadap ciri khas batik Lasem yang pembuatannya masih tradisional.

“Generasi sekarang harus lebih inovatif dan kreatif. Jangan kemudian berkecil hati kalau tradisional itu kuno, batik tulis itu kuno. Asalkan kita mampu inovatif dan membuat pola-pola yang kekinian tanpa meninggalkan ciri khas batik tulis Lasem. Saya rasa generasi muda pasti bisa melakukan hal itu,” pungkas Hawien. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati