Rembang, Mitrapost.com – Wacana kurikulum prototype 2022 di ranah kementerian pendidikan dan kebudayaan RI. Menanggapi hal ini, kementerian agama RI mengungkap, sudah diterapkan sejak lama.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sya’dullah, Kasi Pendidikan Madrasah kementerian agama kabupaten Rembang. Dirinya mengatakan, kebebasan satuan pendidikan khususnya madrasah untuk menerapkan kurikulum ini, sudah ada sejak adanya keputusan menteri agama nomor 184 tahun 2019.
“Sebelum ini melalui Kemenag sudah menerapkan melalui KMA 183 dan 184 tahun 2019. Artinya sudah membebaskan satuan pendidikan (madrasah) untuk menerapkan kurikulum,” ungkapnya pada Jum’at (07/01/2022).
Adanya regulasi tersebut, membebaskan satuan Pendidikan, khususnya di ranah madrasah untuk memberikan semacam ruang untuk kemerdekaan belajar para siswanya. Guru dan tenaga kependidikan juga bisa lebih menginovasi sistem pembelajaran yang ada melalui regulasi tersebut.
Meskipun guru dan tenaga kependidikan bisa melakukan inovasi terhadap sistem pembelajaran, Sya’dullah menegaskan, terdapat beberapa mata pelajaran yang tidak bisa diubah, baik dihilangkan maupun ditambah atau dikurangi jam pelajarannya.
“Ada beberapa kurikulum yang tidak boleh diowahi (diubah), dari pusat memang ada yang tidak boleh diubah. Kaitanya dengan mata pelajarannya. Yang boleh diubah itu mata pelajaran tipe B dan C bisa dilihat di regulasinya,”katanya.
Menanggapi wacana kurikulum prototype 2022, Sya’dullah mengatakan bahwa dirinya akan mengikuti peraturan sesuai dengan yang telah disampaikan oleh menteri Pendidikan dan kebudayaan RI, Nadiem Makarim.
Pasalnya, untuk pendidikan formal baik sekolah maupun madrasah, landasan regulasi tetap mengikuti kebijakan dari kementerian kebudayaan dan pendidikan RI. Sehingga, jika kurikulum prototype 2022 diterapkan, maka pendidikan formal pada madrasah juga akan mengikuti regulasi tersebut.
“Wacana nya kan baru di Kemendikbud, tetapi dari dinas belum ada sosialisasi seperti apa (kedepannya),”imbuhnya.
Meskipun hal itu masih menjadi wacana, Sya’dullah mengatakan, pihaknya akan siap menerima sistem pembelajaran yang baru pada siswa, khususnya untuk siswa madrasah jika memang kurikulum prototype 2022 telah ditetapkan. (*)