“Dari sisi kedaerahan seluruh daerah Indonesia terwakili dalam PBNU. Sehingga PBNU yang kita miliki saat ini bewajah nusantara,” tandasnya.
Struktur kepengurusan PBNU juga akan jauh lebih gemuk dari biasanya. Hal ini dikarenakan, dirinya ingin menjangkau konstituen NU seluas-luasnya.
Struktur kepengurusan yang gemuk ini dibutuhkan untuk kerja-kerja besar PBNU ke depan.
“Banyak disebut dalam hasil survei bahwa seluruh warga NU atau mereka warga NU mencapai separuh dari populasi Muslim Indonesia. Kami berkepentingan menjangkau seluasnya. Sehingga kami butuhkan personel cukup banyak,” imbuhnya.
Yahya meyakini dengan mengakomodasi berbagai latar belakang maka kepentingan politik untuk saling menjaga satu sama lain lebih tertata. Ia menilai bila PBNU dibersihkan dari politikus, maka tetap saja ada yang berupaya agar kepentingan politiknya masuk ke NU.
“Supaya mereka saling menjaga. Kalau mereka bertindak dan sampaikan sesuatu yg miring terhadap kepentingan politik masing-masing itu bisa langsung ketahuan,” pungkas Gus Yahya. (*)