Pati, Mitrapost.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Komisi B, Danung Singgihaji meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam hal ini Dinas Pertanian untuk menggencarkan sosialisasi kepada petani untuk menggunakan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada desa yang sawahnya sering terendam banjir.
“Untuk menanggulangi kerugian bencana banjir pemerintah harus mengutamakan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Maksimalkan sosialisasi AUTP di desa yang sering terendam banjir,” ujar Danung saat diwawancarai Mitrapost.com, Jumat (21/1/22).
Imbauan ini merespon terjadinya banjir yang menggenangi sawah di kecamatan Margorejo dan Dukuhseti beberapa hari yang lalu.
Pasalnya, menurut dia, sawah yang terendam air akan mempengaruhi mutu padi yang ditanam. Jika kualitasnya buruk, maka harga jual gabah kering giling (GKG) juga akan rendah.
Diterangkan bahwa peserta AUTP akan ditanggung jika mengalami gagal panen, maka akan memperoleh dana pengganti modal dari pihak penyelenggara asuransi. Dengan program ini, petani terdampak gagal panen berhak memperoleh klaim Rp6 juta untuk lahan seluas satu hektare.
Sayangnya, jelas Danung, belum banyak petani di Pati yang mengetahui program Ini atau kesulitan ketika mendaftar.
Oleh karenanya, selain sosialisasi, petani juga butuh pendampingan dari dinas terkait untuk melakukan pendaftaran.
Perlu diketahui, pekan ini para petani di Pati telah memasuki masa awal musim panen. Dinas Pertanian mencatat, setidaknya terdapat 66 hektar lahan sawah yang terendam banjir di Kecamatan Margorejo dan Dukuhseti.
Diprediksi, bila dalam beberapa hari ke depan jika banjir tidak surut, para petani setempat akan menderita gagal panen yang kerugiannya ditaksir Rp300 juta. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati