Jakarta, Mitrapost.com – Meski transparansi setiap lembaga telah diberlakukan, tetapi korupsi masih tetap membudaya di Indonesia. Kondisi tersebut disayangkan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.
Padahal menurutnya, pengadaan barang dan jasa, perekrutan pegawai, serta perumusan anggaran sudah dilakukan secara akuntabel. Namun, korupsi tetap terjadi di Indonesia.
“Kami ingin bertanya, bahkan mungkin menjadi pertanyaan kita semua, kenapa korupsi masih ada?” ungkap Firli pada Seminar Nasional Akselerasi Perekonomian Daerah untuk Memacu Pemulihan Ekonomi Nasional secara daring, Selasa (8/2/2022).
Menurutnya budaya antikorupsi belum tertanam di jiwa anak bangsa. Ia berpendapat bahwa korupsi bisa lenyap jika seluruh elemen bangsa tegas menolak korupsi, sehingga butuh upaya lanjutan untuk mewujudkan hal tersebut.
Firli membeberkan sejumlah taktik KPK untuk membangun budaya antikorupsi. Salah satunya adalah pendidikan. Dia berharap masyarakat akan menolak korupsi jika selalu diberi pemahaman yang baik.
Selain itu, KPK juga menggencarkan pencegahan korupsi dengan perbaikan sistem. Lembaga antirasuah itu ingin menutup semua celah penyelewengan di lembaga negara.
“Korupsi terjadi karena lemah, gagal, dan buruknya sistem. Maka KPK lakukan kajian terhadap seluruh sistem yang ada di setiap lembaga untuk membangun sistem yang baik,” tandasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com