Pati, Mitrapost.com – Merebaknya kasus Covid-19 varian baru Omicron secara internasional tidak lantas mempengaruhi animo warga Pati untuk berangkat keluar negeri.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Indonesia (Kabid PPTKI) Disnaker Kabupaten Pati, Sri Mulyanto. Ia mengatakan bulan ini lebih banyak warga Pati yang mengajukan syarat administrasi berangkat ke luar negeri untuk menjadi PMI.
Padahal pembukaan akses 59 negara untuk Indonesia sudah dilakukan mulai tanggal 27 Desember 2021.
Terangnya di masa awal, calon pekerja migran Indonesia (PMI) masih menahan diri untuk berangkat bekerja.
“Omicron nggak begitu berpengaruh. Karena kita memberikan rekom berdasarkan negara buka, negara tujuan 59 negara yang sudah buka. Mulai 27 desember 2021, lebih banyak ini, ” ujar Mulyanto saat ditemui di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pati, Selasa (8/3/22).
Ia menerangkan di sekitar bulan Desember lalu pemerintah luar negeri masih menerapkan protokol kesehatan ketat bagi calon PMI. Kebijakan tersebut tentunya akan menambah modal untuk operasional pemberangkatan.
Sementara, saat ini beberapa negara bahkan sudah menghapus aturan tes PCR dan karantina.
Selain itu, mayoritas calon PMI di Indonesia didominasi para pekerja ke negera Taiwan. Diketahui hingga awal tahun 2021 belum banyak perusahaan Taiwan yang membuka lowongan pekerjaan.
Namun saat ini situasi pandemi Covid-19 di negara Taiwan sudah melandai sehingga berani membuka lapangan pekerjaan lebih banyak untuk para migran.
Kendati demikian, terang Mulyono pihak imigrasi Indonesia masih diwajibkan protokol kesehatan standar untuk calon pelaku perjalanan internasional.
Termasuk hanya membuka satu bandara internasional untuk pemberangkatan ke luar negeri yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta.
“Jakarta saja yang buka awalnya Surabaya bisa, sekarang masih Jakarta saja yang internasional itu. Kalau persyaratan sama saja, ” tandas dia. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati