Pati, Mitrapost.com – Hujan deras yang terjadi pada kemarin, (9/3/2022) sore di wilayah Tambakromo dan Pegunungan Kendeng akibatkan sebanyak 9 Desa di Kecamatan Tambakromo diterjang banjir bandang.
Kedelapan desa tersebut merupakan desa yang berada di kawasan lereng pegunungan Kendeng. Diantaranya yakni Desa Karangawen, Desa Tambakromo, Desa Mojomulyo, Desa Karangmulyo dan Desa Tambahagung.
Kemudian banjir juga melanda Desa Sinomwidodo, Desa Angkatan Kidul, Desa Angkatan Lor, dan juga Desa Kedalingan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi membenarkan kejadian banjir yang terjadi.
Pihaknya memaparkan, kondisi banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kawasan Tambakromo.
“Banjir di Kecamatan Tambakromo terjadi di 9 desa. Ketinggian air di jalan rata-rata di kisaran 40-100 cm. Di Desa Tambakromo terjadi di pertigaan arah keben, sebagian Dukuh Ngerang dan jembatan dekat SMP 1 Tambakromo,” katanya saat dihubungi oleh tim mitrapost.com.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh tim BPBD terkait kondisi Desa Karangawen, sebagian besar banjir terjadi di dekat aliran sungai. Kemudian di Desa Karangmulyo terjadi di wilayah RW 1 dengan ketinggian air kira-kira 40-60 cm.
Sedangkan di Desa Sinomwidodo terjadi di wilayah RW 2 dan RW 3. Lalu Desa Angkatan Kidul ketinggian air 40-60 cm terjadi di RW 2 dan RW 3. Kemudian Angkatan Lor terjadi di hampir seluruh Dukuh Jetak dengan ketinggian air mencapai 70 cm.
“Kalau di Desa Tambahagung terjadi di hampir seluruh Dukuh Sono. Kedatangan air sekitar pukul 19.30 dengan ketinggian air mencapai 50 cm,” paparnya.
Menurut pengakuan Babinsa Desa Kedalingan, Sertu Parjoko. Desa ini menjadi salah satu desa yang diterjang banjir. Ia menyampaikan banjir terjadi pada Kamis, (9/3) mulai pukul 15.30 hingga malam hari.
“Kedatangan air sekitar pukul 15.30. Sampai sekarang Pukul 19.45 ketinggian air sudah meningkat sekitar paha orang dewasa,” katanya saat ditemui tim mitrapost.com di lokasi banjir pada Kamis, (9/3) malam.
Pihaknya juga memaparkan bahwa banjir di Desa Kedalingan terjadi di sebagian RW 1, RW 2, dan juga RW 3. Ketinggian air di lokasi tersebut sekitar 40-100 cm.
“Banjirnya meluas di kawasan Etan kali, di RW 1 terjadi di RT 1. Kemudian RW 2 terjadi di wilayah RT 6 dan RT 7, sedangkan RW 3 di RT 4,5,6 dan 7,” paparnya.
Menurutnya, banjir tersebut merupakan banjir terbesar yang terjadi selama kisaran waktu 5 tahun terakhir. Ia juga menambahkan bahwa selama tahun 2022, sudah terjadi banjir bandang selama 2 kali.
“Selama 5 tahun terakhir ini merupakan banjir terbesar yang melanda Desa Kedalingan, tahun ini saja sudah 2 kali, memprihatinkan memang,” tambah Parjoko. (*)