Kabar Pemilu Ditunda, Luhut Klaim Punya Big Data

Mitrapost.com – Kabar Pemilu ditunda pernah menggemparkan masyarakat Indonesia, hal ini pun mendapatkan tanggapan dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ia mengatakan pihaknya memiliki big data yang berisi suara rakyat yang menginginkan Pemilu ditunda.

“Saya tidak tahu big data yang dimaksud oleh Pak Luhut ya. Tapi bisa saja itu klaim sepihak dari data yang beliau miliki,” kata juru bicara PKS Muhammad Kholid dikutip dari Detik News, Jumat (11/3/2022).

Kholid mengungkapkan bahwa hasil survey menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju dengan penundaan pemilu.

“Sumbernya juga tidak jelas. Metodologinya tidak jelas. Seperti apa. Yang jelas hasil survei dari beberapa lembaga survei menyatakan mayoritas rakyat tidak setuju dengan penundaan pemilu atau perpanjangan jabatan presiden. Jadi klaim big data itu hanya cara pemerintah menjustifikasi penundaan pemilu saja,” kata dia.

Kholid mengungkapkan bahwa Luhut menunjukkan sikap yang oportunis dan pragmatis.

“Seharusnya, sebagai pemimpin, Pak Luhut bersikap negarawan. Berikan masukan yang bijaksana kepada Presiden. Jangan terlalu prematur dengan klaim big data yang tidak jelas sumber data dan metodologinya sudah dibuat menggiring opini publik untuk menunda pemilu. Ini sikap yang oportunis dan pragmatis,” kata dia.

Perlu diketahui sebelumnya, Luhut mengungkapkan bahwa dirinya mempunyai big data yang berisi suara rakyat yang menginginkan Pemilu ditunda.

Hal tersebut disampaikan Luhut melalui channel YouTube Deddy Corbuzier.

“Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah,” kata Luhut.

“Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, pengin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan kampret-lah, cebong-lah, kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu,” ujarnya.

Dalam hal ini, Luhut menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia banyak yang mengkritik dana Pemilu yang menghabiskan Rp 100 triliun.

“Sekarang lagi gini-gini, katanya, kita coba tangkap dari publik (dari data-data tersebut), ya itu bilang kita mau habisin Rp 100 triliun lebih untuk milih, ini keadaan begini, ngapain sih, ya untuk pemilihan presiden dan pilkada, kan serentak,” katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul, “Luhut Klaim Punya Big Data Rakyat Mau Pemilu Ditunda, PKS: Sumber Tak Jelas”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati