Rembang, Mitrapost.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang menyebut bahwa Fenomena Siklon tropis Charlotte berdampak para sebagian nelayan kecil di Kabupaten Rembang.
Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi diketahui merusak sejumlah perahu nelayan di Rembang.
Sekretaris BPBD Rembang, Pramujo menyebut, yang paling terdampak akibat fenomena ini adalah para nelayan di Kecamatan Sarang. namun lebih jauh, ia tidak menyebutkan berapa tingkat kerugian materiil yang dialami para nelayan.
“Kejadian Siklon tropis Charlotte itu di Sarang merusak beberapa perahu nelayan. Ada beberapa yang rusak karena gelombang tinggi,” ujar Pramujo saat ditemui di Kantor BPBD Rembang belum lama ini.
Sederhananya, siklon tropis Charlotte adalah fenomena yang bisa membuat kecepatan angin mencapai maksimum 75 kilometer per jam. Angin ini berpotensi menyebabkan hujan sedang dan lebat pada wilayah yang dilaluinya.
Pramujo menjelaskan, sebenarnya wilayah yang paling terdampak Siklon tropis Charlotte harusnya adalah kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah di sepanjang pantai selatan
Wilayah-wilayah tersebut berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Namun karena Kabupaten Rembang dikelilingi laut, beberapa wilayah juga ikut terdampak.
Informasi terakhir BPBD Rembang berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa intensitas siklon tropis Charlotte saat ini sudah berkurang.
Meskipun begitu, Pramujo mengatakan, untuk beberapa pekan ke depan Kabupaten Rembang masih berada di puncak musim penghujan. Oleh karenanya, masyarakat diminta bersiap terhadap kemungkinan banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Untuk meminimalisir dampak bencana alam akibat musim penghujan BPBD Rembang, terus memasang Pos penjagaan darurat bencana, termasuk menyiapkan relawan daerah.
“Kami siapkan tim rescue di kantor kita juga. Siklon charlotte menyebabkan cuaca ekstrim yang tidak bisa diprediksi,” tandas Pramujo. (adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati