Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk menyediakan program asuransi usaha tani bawang.
Asuransi petani dimaksudkan memberi perlindungan kepada petani bawang dari kegagalan panen akibat hama dan bencana alam.
“Saya sendiri men-support pertanian yang memiliki risiko bencana alam yang tinggi atau hama harus ada asuransinya. Karena sekali gagal, petani harus mengeluarkan modal besar,” ujar Sukarno saat menerima audiensi paguyuban petani bawang Pati di Ruang Rapat Gabungan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati kemarin, Jumat (31/3/2022).
Sebelumnya diberitakan, paguyuban petani bawang Pati mendatangi DPRD untuk meminta solusi terhadap anjloknya harga bawang merah di triwulan pertama tahun 2022.
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjelaskan ada dua tantangan yang dihadapi oleh petani di Pati dari tahun ke tahun. Diantaranya, fenomena anjloknya harga karena stok yang melimpah saat panen. Kedua, kegagalan panen karena serangan hama atau terkena bencana alam.
“Saya apresiasi para petani bawang ini. Karena selain yang bernyali besar pasti tidak ada yang berani menjadi petani, pasti mereka mundur. Khususnya para petani bawang merah. Mereka selama ini gambling. Hal ini harus dipikirkan dinas terkait. Salah satu solusinya adalah asuransi pertanian,” katanya.
Perlu diketahui, program asuransi pertanian bukanlah hal yang baru. Sebelumnya di Pati sudah ada Asuransi Tani Usaha Padi (AUTP) khusus untuk petani padi.
Adapun teknis pelaksanaan AUTP, bagi petani yang mengikuti program ini harus membayar premi sebesar Rp180.000 per hektar di setiap musim tanam.
Namun, premi AUTP disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp144.000 sehingga petani dalam satu periode AUTP hanya harus membayar Rp36.000 per hektar setiap musim tanam.
Sementara per tanggungan yang didapat petani jika terjadi gagal panen nilainya maksimal sebesar Rp6 juta.
AUTP di Pati dinilai efektif dan menjadi kebutuhan. Pasalnya, Kabupaten Pati merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana alam tingkat menengah hingga tinggi.
Oleh karenanya, skema AUTP petani padi harus diterapkan kepada petani bawang karena memiliki potensi gagal panen yang sama tingginya. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati