Rembang, Mitrapost.com – Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang mengungkapkan bahwa harga minyak goreng curah di Kabupaten Rembang masih di atas ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Mahfudz selaku Kepala Dindagkop UKM Rembang pada beberapa waktu lalu, saat sesi diskusi dalam acara Rapat Koordinasi Lintas Sektoral untuk persiapan menyambut ramadhan dan hari raya idul Fitri.
Mahfudz mengatakan, kenaikan harga minyak goreng curah ini disebabkan tidak adanya distributor di Kabupaten Rembang. Selain itu, minyak goreng curah yang telah sampai ke pedagang pun bukan berasal dari tangan pertama.
“Untuk minyak curah saat ini memang pada posisi ini kita tidak punya distributor minyak curah sedangkan yang ada itu toko yang melayani minyak curah,” katanya.
Tokok-toko besar di Rembang menghimpun minyak curah dari berbagai distributor diantaranya distributor dari Semarang dan Surabaya. Setelah adanya Pemendag Nomor 11 Tahun 2022, lanjut Mahfudz, semua toko besar di Kabupaten Rembang telah memesan minyak curah ke distributor.
Namun ketersediaan minyak curah di distributor pun nyatanya terbatas. Sehingga para toko besar ini pun banyak yang belum menerima pasokan minyak curah.
“Saat ini toko yang baru menerima, semuanya sudah order tapi pasokan dari distributor yang baru menerima baru Inti Bumi Lasem, dan dalam waktu cepat Inti Bumi juga telah menyalurkan ke masyarakat Rp14.000 dan Rp15.500 per kilonya,” ungkap Mahfudz.
Lebih lanjut, Mahfudz menyampaikan, untuk ketersediaan minyak goreng curah di pasaran saat ini dijual dengan harga yang masih tinggi daripada ketentuan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Dari pantauan Dindagkop UKM Rembang, saat ini di pasar seluruh Kabupaten Rembang tersedia minyak goreng curah dengan rata-rata harga Rp20.000 per liternya. Selain itu, ketersediaannya pun tidak banyak.
“Dan yang ada di pasar itu mungkin sudah tangan ketiga, sehingga mereka menjual tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah. Dan memang inilah situasi yang kita alami,” tandasnya. (*)