Rembang, Mitrapost.com – Setelah aksi demonstrasi yang dilakukan pada 11 April 2022 lalu, DPRD Kabupaten Rembang kembali didatangi aksi masa yang melakukan demonstrasi, hari ini, Rabu (13/04/2022).
Aksi massa ini berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebanyak lebih dari 70 mahasiswa tergabung dalam demonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Kabupaten Rembang.
Para demonstran menyampaikan tuntutan di mana yang paling utama yakni soal respon atas keterpurukan ekonomi di Indonesia. PMII menilai keterpurukan ekonomi ini mulai ditandai dengan adanya kelangkaan minyak goreng hingga isu naiknya harga BBM jenis Pertamax.
Aksi tersebut berlangsung lebih tertib dibandingkan demonstrasi sebelumnya. Para demonstran membubarkan diri sesaat setelah adzan Dzuhur berkumandang dengan pengawalan dari Polres Rembang.
Ridwan selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rembang mengungkapkan, ada dua isu penting yang diangkat yakni penundaan pemilu serta naiknya harga bahan pokok akibat keterpurukan ekonomi selama pandemi covid-19.
“Untuk isu penundaan pemilu mulai berkurang, justru yang dimunculkan adalah bagaimana pemerintah segera mengatasi keterpurukan ekonomi,” ungkap Ridwan.
Menanggapi hal itu, Ridwan mengatakan pihak DPRD Kabupaten Rembang akan melanjutkan tuntutan mahasiswa ke tingkat pusat, hal itu disebabkan kenaikan harga dan segala aturan yang disampaikan pada dasarnya merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Kami akan lebih mengintensifkan monitoring walaupun kenaikan harga ini bukan jadi ranah kewenangan pemerintah daerah, akan tetapi bagaimana pemerintah daerah melakukan pemantauan terkait dengan ketersediaan bahan pokok itulah yang bisa kami usahakan,” imbuhnya.
Sementara itu, melihat kondisi perekonomian di Indonesia. Ridwan membenarkan apa yang telah disampaikan mahasiswa dalam tuntutannya. Bahwa keterpurukan ekonomi memang nyata terjadi sejak pandemi Covid-19.
Dirinya menyampaikan dengan adanya kelangkaan berbagai bahan pokok yang merupakan kebutuhan masyarakat menyebabkan naiknya harga. Sehingga istilah panic buying pun terjadi akibat kelangkaan barang tersebut.