Selang sebagian lama berpikir tentang makna serta arti dari mimpi itu terdengar suara yang timbul di kedua telinganya,“ wahai putra Ishak. Janganlah engkau merasa khawatir serta kaget. Saya merupakan malaikat Jibril yang telah diutus oleh Allah S. W. T buat mengantarkan wahyu kepadamu, Ya’ qub. Wahai Ya’ qub, ketahuilah! Mulai dikala ini Allah S. W. T telah mengangkut dirimu selaku seseorang nabi serta rasul. Sebarkanlah tiap kebenaran kepada segala umat manusia biar menyembah serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta Allah hendak mewariskan Baitul Maqdis, kehidupan senang, serta kerajaan yang sangat besar buat dirimu serta keturunanmu.”
Rasa letih yang terdapat pada diri Nabi Ya’ qub A. S mulai menghilang sehabis bermimpi mempunyai kehidupan yang tentram serta damai serta menerima wahyu dari Allah. Tidak cuma rasa letih yang lenyap, namun Nabi Ya’ qub A. S semacam memperoleh tenaga baru buat melanjutkan ekspedisi ke Fadda A’ ram( Irak). Tenaga yang semacam penuh kembali membuat Nabi Ya’ qub A. S berjalan dengan kilat supaya hingga ke tempat tujuan lekas bisa jadi.
Sehabis melaksanakan ekspedisi sepanjang sebagian hari, kesimpulannya Nabi Ya’ qub A. S hingga di depan pintu gerbang Faddan A’ ram( Irak) serta dia sangat bahagia sebab perjalanannya tidak jadi percuma. Tidak hanya itu, kala memandang banyak aktivitas yang dicoba oleh warga di Irak, Nabi Ya’ qub A. S sangat merasa bahagia.
Kala mengarah ke rumah pamannya, Nabi Ya’ qub A. S diantar oleh gadis pamannya yang bernama Rahil serta sehabis hingga di rumah pamannya, pesan dari Nabi Ishak A. S lekas diberikan kepada pamannya, Syekh Labban. Pesan itu berisi tentang kemauan Nabi Ishak A. S buat menjodohkan anaknya dengan salah satu gadis dari Syekh Labban.
Tetapi, Syekh Labban membagikan ketentuan bila Nabi Ya’ qub A. S mau menikahi salah satu putrinya. Syekh Labban mengantarkan syaratnya berbentuk wajib jadi penggembala kambing sepanjang 7 tahun serta perihal itu jadi mas kawin buat pernikahannya nanti. Kala ditanya, gadis yang mau dinikahinya, Nabi Ya’ qub A. S menanggapi kalau dia mau menikahi Rahil. Tetapi, Syekh Labban menarangkan kalau perihal itu tidak dapat terjalin apabila kalian( Nabi Ya’ qub A. S) tidak menikahinya kakaknya, Laya terlebih dulu.
Pada dikala itu, hukum adat melarang bila adik melangkahi kakak perempuannya buat menikah lebih dahulu.
Sehabis mendengar statment dari Syekh Labban, Nabi Ya’ qub A. S juga menyetujui seluruh persyaratan yang sudah diberikan oleh bapak dari Laya serta Rahil. Nabi Ya’ qub A. S berdoa kepada Allah buat meminta supaya kemauan bapak serta ibunya buat menikah gadis Syekh Labban bisa terpenuhi.“ Ya Allah Yang Maha Agung, saya mohon kabulkan kemauan bapak serta bunda hamba. Berikanlah saya kekuatan semala menempuh tes serta kuatkan iman hamba. Sebetulnya cuma kepada Engkaulah kami memohon pertolongan serta Engkau Maha Mengenali hal- hal gaib.”
Sehabis melewati tes menggembala kambing sepanjang 7 tahun, Nabi Ya’ qub A. S menikahi gadis dari Syekh Labban, Laya. Perkawinan putranya dengan gadis dari Syekh Labban terdengar oleh Nabi Ishak A. S serta istrinya serta mereka yang mendengar berita itu merasa senang.
Sehabis sukses melewati tes awal, ialah menikahi Laya. Nabi Ya’ qub A. S mulai mempersiapkan dirinya buat melewati tes kedua ialah menggembala kambing serta menikahi Rahil yang ialah gadis kedua dari Syekh Labban. Tes kedua juga sukses dilewati oleh Nabi Ya’ qub A. S.
Nabi Ya’ qub A. S Mempunyai 4 Orang Istri
Kedua gadis dari Syekh Labban sangat senang sehabis menikah dengan Nabi Ya’ qub A. S serta mereka berdua silih menceritakan tentang kebaikan si suami kala si suami tidak berada di rumah. Mereka berdua yang telah merasakan kebaikan dari Nabi Ya’ qub A. S ini sangat mau buat membalaskan kebaikan si suami. Tetapi, mereka belum ketahui hadiah apa yang sesuai buat membalaskan kebaikannya itu.
Sehabis berpikir lumayan panjang, Rahil juga ingat kalau mereka mempunyai 2 orang pembantu yang mempunyai wajah yang menawan. 2 pembantu itu bernama Balhah serta Zulfah. Laya serta Rahil kesimpulannya setuju buat menikahkan Nabi Ya’ qub A. S dengan kedua pembantu itu. Sehabis mereka setuju dengan keputusan itu, setelah itu menyampaikannya kepada bapaknya, Syekh Labban. Mendengar kemauan mereka berdua buat menikahkan Nabi Ya’ qub A. S dengan kedua pembantu putrinya membuat dia kaget.
Sehabis memperoleh persetujuan dari Laya, Rahil, serta Syekh Labban, Nabi Ya’ qub A. S menikah dengan kedua pembantunya. Sehabis perkawinan itu sukses, Laya serta Rahil merasa sangat senang sebab dapat membagikan hadiah kepada suami tercintanya.
Dari keempat istri tercintanya, Nabi Ya’ qub A. S mempunyai 12 orang anak. Istri awal, Laya dikaruniai 6 orang anak, ialah Syam’ un, Rawbin, Lewi, Yahuda, Yazakir, serta Zabulan. Istri kedua, Rahil dikaruniai 2 orang anak, ialah Benyamin serta Yusuf. Istri ketiga, Zulfa dikaruniai 2 orang anak, ialah Kan serta Asyar. Istri keempat dikaruniai 2 orang anak, ialah Daan serta Naftali.
Perlu diketahui sebelumnya, Nabi Yaqub mempunyai berbagai mukjizat yaitu;
Mukjizat Nabi Yakub
Kakek moyang rasul saat sebelum Nabi Muhammad
Dikaruniai 12 Anak yang mempengaruhi besar terhadap peradaban manusia
Berakhlak besar cocok dengan surah shaad ayat 46
Berilmu besar cocok dengan surah shaad ayat 45
Sanggup mengartikan mimpi Nabi Yusuf cocok dengan surah Yusuf ayat 4- 6
Semangat buat berdakwah cocok dengan surah Angkatan laut(AL) Bawarah ayat 132- 133
Berkenaan dengan kisah tersebut, hal-hal yang dapat dijadikan suri tauladan untuk umat Islam dari Nabi Yaqub diantaranya;
- Bijaksana serta Adil
Nabi Ya’ qub A. S yang mempunyai 4 orang istri mempunyai watak bijaksana serta adil supaya keempat istrinya terus memperoleh kebahagiaan. Lewat cerita Nabi Ya’ qub A. S kita jadi belajar buat jadi seorang yang bijaksana dalam mengambil keputusan, sehingga orang- orang di dekat kita hendak senang. Oleh karena itu, kita selaku manusia biasa butuh menanamkan watak bijaksana ini di dalam diri kita.
- Sabar
Nabi Ya’ qub A. S yang mempunyai kakak bernama Ish yang senantiasa mengejek, mengusik, mengecam, serta menganiaya dirinya. Walaupun kerap diperlakukan tidak baik oleh kakaknya, Nabi Ya’ qub A. S senantiasa tabah serta tidak sempat membalas sikap tidak baik itu. Buat mempunyai watak tabah semacam Nabi Ya’ qub A. S memanglah susah, namun bila terbiasa melatih diri buat bersabar, hingga watak tabah dapat tertanam di dalam diri kita.
- Bapak Teladan
Tidak hanya selaku suami yang bijaksana serta adil saja, namun Nabi Ya’ qub A. S pula jadi bapak teladan untuk kedua belas anaknya. Seseorang bapak telah semestinya membagikan contoh yang baik kepada anak- anaknya supaya jadi individu yang baik.
Redaksi Mitrapost.com