Perempuan Masih Dikungkung dalam Adat, Inikah Emansipasi yang Diajarkan Kartini?

Mitrapost.com – Raden Ajeng (RA) Kartini dikenang sebagai sosok pahlawan nasional yang telah memberikan inspirasi bagi sebagian besar wanita di Indonesia. Pasalnya ia telah menjadi pejuang emansipasi wanita di masa kolonial.

Setiap tanggal 21 April, wanita Indonesia adalah hari yang khusus untuk memperingati perjuangan RA Kartini. Namun, peringatan tersebut sarat dengan simbol-simbol yang berlawanan dengan nilai yang diperjuangkan Kartini.

Kegagalan berpikir dalam memaknai perjuangan Kartini seperti penampilan perempuan berkebaya atau bersanggul, lomba masak, dan sebagainya yang merupakan simbol domestikisasi perempuan.

Terlepas dari keterlibatan RA Kartini sebagai pejuang dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia emansipasi sebenarnya diilhami dari gerakan feminisme di Barat.

Baca Juga :   Sekolah di Pati Masih Tarik Iuran di Tengah Pandemi

Pada abad ke-19 muncul benih-benih yang dikenal dengan feminisme yang kemudian terhimpun dalam wadah Women’s Liberation (Gerakan Pembebasan Wanita).

Gerakan yang berpusat di Amerika Serikat berupaya memperoleh kesamaan hak serta menghendaki adanya kemandirian dan kebebasan bagi perempuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati