Tim Percepatan Penurunan Stunting Jawa Tengah Dikukuhkan

Semarang, Mitrapost.com – Sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting, gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengukuhkan tim percepatan penurunan stunting.

Tim penurunan stunting ini terdiri dari berbagai sektor. Diantaranya adalah KKBN, Dinas Kesehatan, OPD, PKK, dan pihak lainnya.

Pengukuhan dilakukan pada hari ini, Kamis (19/5/2022) di Patra Convention Hotel.

Dengan adanya tim ini, Ganjar berharap dapat mempercepat penurunan stunting di wilayah Jawa Tengah.

“Stunting masih menjadi problem di Jawa Tengah. Maka tim ini saya harap bisa mempercepat penurunan stunting. Setelah dilantik, saya minta harus segera kerja,” kata Ganjar.

Adapun tugas utama dari tim ini adalah melakukan pendataan ibu hamil. Kemudian, untuk wilayah Jawa Tengah sendiri, sudah memiliki program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang bisa digunakan untuk membantu proses pendataan itu.

“Seluruh orang hamil harus didata, dilakukan assessment apakah mereka punya masalah atau tidak. Kalau bermasalah, langsung dilakukan tindakan intervensi,” ucapnya.

Menurut teori, lanjut Ganjar, dari semua ibu hamil, terdapat 20 persen yang bermasalah. Maka, tugas utama tim ini adalah mencari 20 persen itu untuk dilakukan tindakan.

“Selain tindakan intervensi, kandungan bermasalah ini juga harus didampingi. Bisa dari BKKBN, pemerintah, mengajak perguruan tinggi dengan program one student one client dan lainnya,” jelasnya.

Sebagai upaya percepatan, juga bisa menggandeng Dasawisma, PKK hingga Babinsa-Babhinkamtibmas untuk membantu.

Dengan adanya kerja sama di semua lini, diharapkan data yang didapatkan bisa lebih valid, serta kebijakan yang diambil bisa tepat sasaran.

“Kalau gerakan ini bisa, masing-masing dari kandungan bermasalah bisa kita intervensi. Tindakan pertama ini penting agar stunting bisa dicegah,” ucapnya.

Setelah pendataan selesai, lanjut Ganjar, maka kerja kedua dari tim ini adalah edukasi pada masyarakat. Banyak hal yang harus diedukasi, termasuk persiapan pernikahan, soal gizi, kesejahteraan, akses kesehatan, dan lainnya.

“Dengan tim ini, saya berharap pencegahan stunting bisa dilakukan makin dini. BKKBN juga sudah punya program, tiga bulan sebelum nikah mereka dicek kesehatnnya. Kalau semua sehat, insyaalah bisa mencegah stunting,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati