Memasuki Musim Tanam 3, Petani di Rembang Belum Tertarik Budidaya Kedelai

Rembang, Mitrapost.com – Secara umum, masyarakat Rembang senang mengonsumsi makanan berbahan baku kedelai, seperti tahun dan tempe.

Hal ini menyebabkan kebutuhan kedelai di Rembang sangat tinggi. Tidak hanya masyarakat Rembang yang sering makan tahu tempe setiap harinya. Hampir seluruh masyarakat di wilayah Indonesia juga mengonsumsi makanan berbahan baku kedelai ini.

Kendati demikian, petani kedelai di Rembang masih terbatas. Hanya beberapa daerah yang masih membudidayakan tanaman kedelai.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengungkapkan wilayah Rembang bukan sentralnya memproduksi kedelai.

“Kedelai memang tidak sentralnya. Hanya ada sekitar 250 hektar yang menanam kedelai,” kata Agus saat ditemui wartawan Mitrapost.com, Jumat (10/06/2022)

Baca Juga :   Minimalisir Impor, Presiden Jokowi Genjot Investasi Farmasi

Agus menjelaskan produksi kedelai daerah Rembang hanya di sekitar Pamotan yang rutin mengembangkan kedelai pada masa tanam ketiga.

Sementara itu, kebutuhan pengrajin tempe tahu di Rembang dominan dipenuhi dari luar negeri atau impor kedelai. Hal ini disebabkan karena produksi kedelai lokal masih sangat rendah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati