Dispertan Semarang Bentuk Unit Reaksi Cepat Penanganan PMK

Semarang, Mitrapost.com – Dinas Pertanian (Dispertan) kota Semarang membentuk unit reaksi cepat (URC) penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih merebak.

Berdasarkan keterangan dari kepala Dinas Pertanian kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, pihaknya telah mengerahkan tenaga yang ada guna membantu pelayanan URC ini.

Bahkan tenaga yang berada di Puskewan Mijen juga turut diturunkan, yang menyebabkan Puskeswan Mijen harus ditutup untuk sementara waktu. Namun untuk Puskeswan di Gayamsari masih tetap membuka pelayanan.

Herwono juga menambahkan bahwa semua petugas dalam URC, akan siap sedia selama 24 jam. Hal tersebut dikarenakan, hingga saat ini terdapat sebanyak 351 hewan ternak terpapar PMK di lingkup kota Semarang.

“351 hewan ternak terpapar PMK tapi ini ada yang sudah sembuh, ada yang masih penanganan petugas dan ada yang sudah mati,” kata Hernowo.

Hernowo mengatakan jika tugas dari petugas URC ini adalah melakukan penanganan terhadap hewan ternak langsung ke lapangan.

Jika ditemui ternak yang terpapar PMK, maka petugas URC akan langsung melakukan pengobatan. Sementara bagi hewan ternak yang tidak terpapar, maka pemilik ternak akan diberikan edukasi terkait bagaimana cara mencegah ternak terpapar PMK, hingga memperhatikan sanitasi kandang.

“Selama wabah PMK ini tidak semua hewan boleh masuk ke Kota Semarang terutama yang dari daerah zona merah,” paparnya.

Ia menambahkan, di wilayah Jawa Tengah, 32 kabupaten/kota sudah terjangkit wabah PMK. Oleh karena itu, dilakukan pembatasan peredaran hewan ternak, serta wajib dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Disinggung terkait dengan surat edaran tata cara penyembelihan dan pemilihan hewan ternak saat Hari Raya Iduladha, Hernowo mengaku jika saat ini pihaknya tengah menggodok aturan yang nantinya akan diberlakukan di Kota Semarang. Lanjutnya, hal tersebut mengacu pada Surat Edaran dari Menteri Pertanian dan Gubernur Jawa Tengah.

“Kami sedang menggodok untuk aturan ternak dan penyembelihan ternak saat Iduladha mungkin beberapa hari lagi akan keluar surat edaran (SE) nya tapi kami tetap berpedoman SE dari Menteri Pertanian dan Provinsi yang sudah keluar,” jelasnya.

Terkait dengan stok ternak saat Iduladha mendatang, Menteri Pertanian mengatakan sudah menjamin kebutuhan dan ketersediaan ternak saat Lebaran kurban mendatang.

“Menteri pertanian sudah menjamin untuk kebutuhan ternak Iduladha karena kita masih punya wilayah hijau seperti di NTT sehingga kecukupan untuk ternak Iduladha dipastikan cukup,” pungkasnya. (*)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati