Mitrapost.com – Remaja putri ditendang kepalanya hingga diseret lantaran dituduh mengacak-acak tongkrongan pelaku yangmana juga seorang perempuan. Kejadian tersebut terjadi di Bogor, Jawa Barat.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun menyayangkan adanya kejadian tersebut.
“Tindakan penganiayaan tidak bisa ditolerir,” ujar Komisioner KPAI Putu Elvina dikutip dari Detik News, Selasa (28/6/2022).
“Kita wajib prihatin terhadap cara mereka menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Artinya pembangunan karakter masih jadi pekerjaan berat di dunia pendidikan,” kata dia.
Putu menyebut pihak keluarga korban dapat melaporkan kejadian itu, namun proses hukum disesuaikan dengan peradilan anak.
“Korban harus dapat rehabilitasi medis dan psikososial. Pelaku anak juga harus dapat pembinaan agar perilaku negatif tidak terulang,” ujar dia.
Komunikasi antara ortu dan guru terhadap anak, sambung Putu, harus terus dioptimalkan demi menghindari budaya kekerasan. “Di samping itu, masyarakat yang menjadi tuntunan anak-anak dalam lingkungannya juga bisa menampilkan hubungan antarmasyarakat yang tanpa kekerasan, memberi contoh kerukunan, tidak main hakim sendiri bila ada masalah, tidak emosional dan mudah menyulut kemarahan dan kekerasan yang justru mudah ditiru oleh anak-anak,” kata Putu.
Perlu diketahui sebelumnya, seorang remaja yang nampak memakai kaos hitam menendang kepala remaja perempuan yang saat itu duduk di trotoar. Korban itu pun sempat berdiri namun rambut ditarik oleh pelaku.
Kelvin (26), kakak korban mengungkapkan bahwa kejadian terjadi pada Minggu (26/6) sore. Pelaku pun diketahui teman sepermainan korban.
“Kejadiannya itu di jalur pedestrian Sempur dekat terowongan. Dengan pelaku itu teman, tapi itu teman tongkrongan gitu, bukan teman sekolah, bukan teman di rumah,” kata Kelvin dikutip dari Detik News, Selasa (28/6/2022).
Ia mengatakan adik kandungnya dituduh mengacak-acak tempat nongkrong pelaku.
“Menurut adik saya, jadi adik saya dituduh nongkrong di tempat mereka biasa nongkrong itu, dan adik saya dituduh acak-acak tempat nongkrong mereka, padahal adik saya hari itu lagi sakit, nggak keluar dan baru bangun pagi itu. Soal ini juga masih saya tanya-tanya lagi,” terang Kelvin.
“Diacak-acak itu kata adik saya, ya semacam ngotorin, nyampah gitu. Tapi kayanya adik saya difitnah itu, adik saya kan di rumah waktu itu,” beber dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “KPAI Prihatin ABG Putri di Bogor Ditendang-Diseret: Tak Bisa Ditolerir”
Redaksi Mitrapost.com