Sebagai informasi, peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsha terjadi pada 21 Agustus 1969 yang dilakukan oleh seorang turis Australia, Denis Michael Rohan. Banyak barang dan peninggalan bersejarah dalam masjid yang juga ikut hangus terbakar termasuk mimbar peninggalan Sholahudin Al Ayyubi tahun 1187.
Menanggapi peristiwa tersebut, Indonesia bersama negara mayoritas muslim pun membentuk Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 25 September 1969. Ada 24 negara muslim di seluruh dunia yang bergabung. Salah satu agenda OKI adalah merenovasi Masjid Al-Aqsha yang rusak akibat insiden pembakaran tersebut.
“Selain memobilisasi negara-negara lain hingga terbentuknya OKI, Indonesia pun turut berkontribusi dalam pembuatan replika mimbar Nuruddin Zanki yang dikenal juga dengan sebutan mimbar Sholahuddin,” ujar Suripto.
Diketahui, aser yang turut hangus dalam peristiwa pembakaran tersebut diantaranya mihrab Zakaria, kubah kayu masjid, maqam Arbain, 48 unit jendela, dan 3 koridor masjid.