Mitrapost.com – Sebelumnya mencuat kabar mengenai dugaan kebocoran data PT Jasa Marga Tollroad Operator berukuran 252 GB yang diklaim berisi data pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan, hingga data keuangan.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh pihak PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang mengakui jika data internal dan administrasi di aplikasi JMTO (Jasa Marga Tollroad Operator) bocor. Namun kebocoran data itu tidak dengan data pelanggan.
Diketahui, kebocoran data tersebut merupakan ulah kelompok hacker Desorden Group. Mereka mengaku mengambil data dan menjualnya di situs breached.to.
Ada beberapa sampel dokumen dalam unggahan yang bisa dilihat publik secara bebas, misalnya KTP dari beberapa orang dan dokumen administrasi dari Jasa Marga tahun 2020.
Dilansir dari CNN Indonesia, Lisye Octaviana selaku Corporate Communication & Community Development Group Head, Jasa Marga memberikan keterangan tertulis yang mengonfirmasi kebocoran data tersebut pada Kamis (25/8).
“Menanggapi dugaan kebocoran sejumlah data anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), dapat kami sampaikan bahwa data dimaksud adalah data internal dan administrasi yang ada di aplikasi PT JMTO serta dipastikan tidak berkaitan dengan data pelanggan,” ujar Lisye Octaviana.
Pihak Jasa Marga pun telah menonaktifkan server yang terdampak serangan dan melakukan upaya agar data menjadi aman.
“PT JMTO saat ini telah menonaktifkan server yang terdampak serangan dan melakukan recovery atas data tersebut serta memindahkan sistem ke server yang lebih aman,” ujar Lisye.
Pihak Jasa Marga juga menjelaskan sudah merapatkan keamanan dan menutup celah melalui kerja sama dengan pihak yang kompeten dalam bidang keamanan siber.
“PT JMTO juga telah menutup celah kerentanan keamanan aplikasi serta menjalin kerja sama dengan pihak yang kompeten dalam melakukan asesmen cyber security dalam sistem di PT JMTO,” terangnya.
Sedangkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang diwakili juru bicara Ariandi Putra mengatakan pihaknya tengah mendalami kasus ini.
“BSSN bersama dengan Jasa Marga terus melakukan kordinasi dan sampai saat ini masih dalam proses pendalaman lebih lanjut,” ujarnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com