Rembang, Mitrapost.com – Para pelaku usaha kopi di Kabupaten Rembang mendorong supaya produk kopi lelet mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Hal ini disampaikan saat Festival Ngopi Gedhen di halaman Rumah BUMN yang digelar selama dua hari, sejak Kamis hingga Jumat, 25-26 Agustus 2022.
Vera Damayanti selaku Ketua Panitia Festival Ngopi Gedhen yang juga seorang pelaku usaha kopi menyampaikan, kopi lelet merupakan produk kopi khas yang kental akan budaya masyarakat Rembang.
Dia mengungkapkan ,tradisi nglelet kopi sudah menjadi kebiasaan warga Kabupaten Rembang karena kebiasaan ini sudah lama dilakukan oleh masyarakat Rembang. Apalagi nglelet tidak pernah dilakukan oleh masyarakat lain di luar Kabupaten Rembang. Oleh sebab itu, kopi lelet didorong supaya mendapatkan HAKI.
Sebagai informasi, HAKI merupakan hak yang berasal dari hasil kreasi kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan ke khalayak umum dalam bentuk teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang memiliki manfaat dalam menunjang kehidupan manusia serta mempunyai nilai ekonomi.
“HAKI-nya belum didapatkan Kabupaten Rembang, kan nglelet sendiri sudah jadi semacam kebanggaan warga Rembang, bukan daerah lain,” kata Vera.
Sementara, kopi lelet berbeda dari kopi pada umumnya. Kopi lelet dapat dinikmati mulai dari seduhannya sampai ampasnya. Dari segi rasa, kopi ini berbeda dengan kopi lainnya.
Kopi lelet sendiri kerap dipakai untuk nglelet atau membatik batang rokok. Diketahui, endapan kopi lelet sering memanjakan para perokok untuk dileletkan pada batang rokoknya.
“Saat minum kopi yang bagian paling bawah, endapannya itu atau ampas kopinya dipakai nglelet,” ungkap Vera
Dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang agar memfasilitasi pengusaha kopi di Rembang demi mendapatkan HAKI.
“Dengan diadakannya Festival Ngopi Gedhen, semoga dinas terkait merespon terkait kopi lelet untuk mendapatkan HaKI,“ terang Vera.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’. Wabup menilai usaha kopi di Kabupaten Rembang ini semakin menggeliat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang fokus menekuni jual beli kopi.
“Mudah-mudahan ada event sejenis, ke depannya untuk merangsang generasi muda cinta kopi,” pungkasnya. (*)