Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno mengatakan, hasil tangkap ikan di Kabupaten Pati diprediksikan akan menurun.
Hal ini dikarenakan banyak kapal yang belum melaut, sehingga dimungkinkan berdampak pada hasil tangkap ikan.
“Pendapatan nelayan jika berangkat juga tak seberapa. Harga ikan juga rendah. Dampak persoalan solar ini berantai. Tak hanya kapal saja, tapi kru dan ekonomi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Dikhawatirkan jika nelayan tidak melaut, lanjut dia, kebutuhan ikan ini tidak terpenuhi. Padahal sektor perikanan di Bumi Mina Tani terbilang besar.
“Hasil atau konsumsi ikan ini akan tak terpenuhi. Padahal ini sedang gencar-gencarnya kampanye gemar makan ikan. Jadi bisa tak maksimal,” jelasnya belum lama ini.
Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, hasil tangkapan ikan selama 2021 tercatat mencapai 78,341 juta ton. Hasil tangkapan ikan di Kabupaten Pati masuk ke dalam tiga besar nasional. Sementara tahun ini, hasil tangkap kurang dari 20 ton.
Sementara itu, Kepala DKP Kabupaten Pati, Edy Martanto menjelaskan, ada beberapa faktor kendala di sektor kelautan di Pati. Salah satunya pengaruh dari beberapa nelayan belum juga berangkat.
“Kalau saya mengharapkan Oktober, November, Desember panen raya. Tapi kalau kapalnya belum melaut kapan panen rayanya? Kalau sudah di laut saya punya harapan,” tuturnya.
Kata dia, kapal-kapal itu jika melaut tak membawa hasil yang banyak. Selain faktor BBM, ada pula faktor alam dan perizinan.
“Ada kapal yang menunggu regulasi perizinan. Memang produksi ikan ini menurun drastis. Soalnya, kapal belum berangkat,” paparnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com