Sementara itu, dari salah satu Ketua RT, Kumijan menyampaikan permohonan untuk pembangunan jalan rusak yang berada di wilayahnya.
Ia mengaku bahwa selama ini perbaikan jalan yang dilakukan justru menggunakan dana swadaya masyarakat, yang dirasa masih memberatkan bagi warga sekitar.
“Untuk di wilayah saya bapak, itu urgen adalah pembangunan jalan. Kenapa, karena kondisinya memang sudah tidak layak. Dulu saat perbaikan itu pakai swadaya dari warga sekitar, tapi kalau kemudian terus-terusan kan memberatkan takutnya. Jadi mohon untuk bisa dipertimbangkan,” ungkapnya.
Selain itu, dari perwakilan warga lainnya yang juga turut menyampaikan aspirasi kebutuhan warga yakni Ketua RT lain bernama Teguh.
Pihaknya mengungkapkan bahwa wilayah sering mengalami banjir karena kondisi gorong-gorong dan talud yang tidak sesuai standar.
Menurutnya, pembangunan terakhir gorong-gorong dan talud tersebut terakhir dilakukan sekitar tahun 90-an. Hal demikian, justru menjadikan aliran air tidak lancar dan mampet saat hujan.