Pati, Mitrapost.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati mengaku dilema dalam melakukan penertiban parkir liar di sejumlah titik di wilayah Pati Kota.
Berdasarkan pengakuan yang disampaikan langsung dari Kepala Dishub Kabupaten Pati, Teguh Widyatmoko mengungkapkan bahwa di beberapa titik tersebut terdapat pedagang kaki lima (PKL), yang menjadikan pihaknya dilema dalam melakukan penindakan.
“Jujur mas, kita ini sebenarnya dilema soal itu. Di sisi lain mengganggu lalu lintas, di sisi lain mereka juga mencari nafkah dengan cara berdagang,” katanya saat ditemui oleh tim mitrapost.com.
Pihaknya menjelaskan, seperti halnya yang terjadi di Jalan RA Kartini, tepatnya di depan SDN Pati Lor hampir setiap sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 terjadi kemacetan dititik tersebut.
Kemacetan itu diduga karena adanya para orang tua yang melakukan penjemputan terhadap anaknya pulang sekolah.
Kondisi tersebut diperparah dengan adanya para PKL di sepanjang jalan tersebut.
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Jalan Panglima Soedirman, tepatnya di depan Polres Pati. Banyak mobil para pegawai kepolisian, Kejaksaan, hingga Kantor pajak yang juga parkir disepanjang jalan tersebut.
“Contoh yang depan SMP 8, kemudian jalan satu arah depan polres, ada lagi depan kantor catatan sipil, Dinas Kesehatan juga demikian. Banyak sebenarnya mas, tapi yang seperti itu,” ungkapnya.
Teguh mengungkapkan, perlu adanya koordinasi lintas dinas dan sektoral berkaitan dengan kondisi penertiban pedagang tersebut.
Selama ini, pihaknya telah bekerja dengan Satuan Kepolisian Lalu Lintas (Satlantas) untuk melakukan penilangan terhadap mobil-mobil yang melakukan parkir liar.
Namun, hal tersebut juga dirasa masih belum bisa dilakukan secara efektif dan optimal dalam pelaksanaannya.
“Karena kita tidak ada wewenang untuk melakukan penilangan ya, maka sering kita ajak Satlantas untuk penertiban itu. Hal lain juga membantu mengarahkan lalu lintas di titik-titik yang tadi itulah,” pungkasnya. (*)