Ekspor Terhenti, Harga Rajungan di Rembang Tembus Rp100 Ribu Per Kilogram

Penurunan ekspor rajungan ke pasar internasional mencapai 100 persen ini yang kemudian menjadikan rajungan di Kabupaten Rembang menjadi mahal.

“Saat ini rajungan harga mentahnya sampai hampir 100 ribu. Sebelumnya harga rajungan di lokalan 35 sampai 40 ribu kemarin. Penurunan ekspor sampai 100 persen lebih,” ungkap Mahfudz.

Menurutnya kenaikan harga rajungan disebabkan dari biaya operasional saat melaut terutama bahan bakar minyak (BBM) yang naik beberapa waktu silam.

Kenaikan harga BBM juga akan berimbas pada pendapatan nelayan rajungan. Menurutnya jika tidak menaikkan harga rajungan maka nelayan yang rugi dengan biaya melaut yang melambung tinggi.

“Akan berpengaruh pendapatan teman-teman nelayan yang spesial ia untuk mencari rajungan, yang bubu, yang papaki jaring rajungan ikan yang di tangkap hanya rajungan saja. Kalau harga tidak tinggi ini akan habis dibiaya produksi nya melaut itu terutama bahan bakar. Biaya operasional tidak mencukupi,” pungkasnya. (*)