Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Nur Sukarno mengingatkan Pemerintah Kabupaten akan terjadinya peralihan komoditas ketela akibat pembatasan penyaluran pupuk bersubsidi di tahun ini.
Hal tersebut dikarenakan tidak mendapat pupuk subsidi, maka petani ketela akan berpindah ke komoditas lain.
“Dengan kebijakan pemerintah tersebut otomatis akan mempengaruhi produksi ketela di Kabupaten Pati. Dengan kebijakan pemerintah tersebut otomatis akan mempengaruhi produksi ketela di Kabupaten Pati,” kata Sukarno saat diwawancarai Mitrapost.com kemarin.
Jelasnya, eksistensi petani ketela pohon di Kabupaten Pati tidak bisa disepelekan, pasalnya Kabupaten Pati memiliki luas lahan pohon ketela sebanyak 15 hektar dengan jumlah petani 19 ribu orang.
Ketela di Pati juga menjadi komoditas andalan di beberapa daerah di bagian utara selama hampir ratusan tahun.
Menurut Sukarno, harus ada solusi dari pemerintah setempat agar penghapusan komoditas ketela dari target pupuk tidak menghapus kearifan lokal.
Untuk diketahui, penghapusan ketela pohon dari kategori komoditas sasaran pupuk subsidi termuat dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. penghapusan sasaran penyaluran pupuk ini mulai diterapkan di Bulan Juli tahun 2022.
Sebelum terbitnya Permentan tersebut, sedianya di kabupaten pati ada 15 komoditas yang bisa mendapatkan pupuk subsidi termasuk ketela pohon.
Kini komoditas pertanian yang masih diberikan pupuk subsidi hanya 9 saja, diantaranya padi, jagung, dan kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih,tebu, kakao, dan kopi rakyat. (adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati