Rembang, Mitrapost.com – Miris, perpustakaan desa di Kabupaten Rembang mati suri. Kondisi tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang, Akhsanuddin.
Akhsanuddin mengutarakan selama pantauannya, kondisi perpustakaan desa sepi pengunjung maupun pelayanan perpustakaan di beberapa kecamatan.
Selain itu, terdapat koleksi bacaan yang sudah tak layak untuk dibaca. Kondisi semua itu menyebabkan minat membaca menurun.
“Perpustakaan desa hasil potret ini masih menunjukkan perpustakaan di desa mati suri baik sepi pengunjungnya maupun layanannya maupun kondisi buku buku yang miliki,” kata Akhsanuddin, Kamis (20/10/2022).
Sementara di Rembang terdapat 190 perpustakaan desa hanya terdapat 120 perpustakaan desa yang masih aktif. Jika dipresentasikan perpustakaan desa terdapat 40,82 persen, namun hanya 16,67 persen perpustakaan desa yang masih aktif membuka layanan.
Selanjutnya daerah yang paling mengkhawatirkan yakni Kecamatan Sluke dan Kecamatan Pamotan. Keadaan perpustakaan desa di kecamatan tersebut ditimbulkan dari pelayanan perpustakaan.
“Presentase petugasnya masih rendah Kecamatan Sluke jumlah petugasnya hanya 21,43 persen dan Kecamatan Pamotan perpudes hanya 21,7 persen,” ungkap Akhsanuddin.
Oleh karena itu, atas kondisi tersebut Dinarpus menginisiasi Konser Literasi di Kecamatan tersebut. Ia berkomitmen dengan mengajak desa melestarikan budaya etnis khas daerah.
Dalam rangka untuk perlindungan asuransi perpustakaan desa dan menggali potensi potensi budaya desa.
Dirinya menambahkan Dinarpus menargetkan di semua kecamatan dapat memiliki kurang lebih 50 persen perpustakaan desa.
Dia meminta dukungan dan kebijakan terutama dari kecamatan dan desa untuk menumbuhkan kembali minat baca melalui perpustakaan desa.
“Target ini kami mengharapkan 50 persen di semua kecamatan bisa memiliki perpustakaan desa. Mohon dukungan dan kebijakan terutama kecamatan dan desa,” tandasnya. (*)