Pati, Mitrapost.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Pati memberikan tanggapan terkait dengan penggunaan pupuk kimia untuk produksi pertanian.
Sebagai informasi, pemerintah telah membatasi penyaluran pupuk subsidi untuk sejumlah komoditas pertanian.
Sehingga petani harus mencari alternatif lain, tanpa bergantung dengan pupuk subsidi. Seperti diantaranya pemanfaatan pupuk organik ataupun bahan di sekitar yang dapat dijadikan sebagai pupuk.
Dengan adanya penghapusan pupuk subsidi untuk sejumlah komoditas ini, pemerintah kabupaten Pati juga telah melakukan sejumlah upaya penanganan.
Salah satunya adalah dengan menggelar Sekolah Lapang (SL) tanaman padi yang digelar oleh Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati.
Pejabat Analis Lahan Pertanian Dispertan Kabupaten Pati menyampaikan, selain diberikan materi, juga ada praktek langsung dan mereka juga mengikuti beragam kegiatan seperti pembuatan pupuk organik dan bio pestisida.
“Karena program IPDMIP ini lebih berpegang kearifan lokal, materinya lebih ke pemanfaatan bahan yang ada disekitar, salah satunya membuat pupuk dari kotoran sapi,” ujarnya kepada Mitrapost.com.
Di lain sisi, Narso selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga mengatakan bahwa penggunaan pupuk kimia secara terus menerus untuk lahan pertanian tidaklah bagus.
Hal tersebut lantaran dapat menyebabkan unsur hara dalam tanah berkurang, bahkan berdampak pada kesuburan tanah.
Ia pun menyarankan para petani untuk beralih menggunakan pupuk organik, yang dinilai lebih ramah untuk keberlangsungan tanah.
“Kalau solusi jangka panjangnya mau tidak mau kita harus mengajak petani ke arah menggunakan pupuk alami atau organik. Memang jangkanya tidak langsung instan, tapi untuk jangka panjangnya bagus,” ucap Narso, Jumat (28/10/2022).
“Memang hal ini memerlukan effort atau usaha dari Dinas terkait untuk mulai mencari solusi meyakinkan para petani kembali menggunakan pupuk organik,” tegasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com

 
																						







