Rembang, Mitrapost.com – Dalam rangka meningkatkan kenyamanan fasilitas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tengah berupaya merevitalisasi pasar tradisional.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang, M. Mahfudz mengutarakan bentuk optimalisasi fasilitas di pasar tradisional yaitu dengan melakukan penambahan sarana dan prasarana penunjang pasar.
Saat ini terdapat 15 pasar tradisional di Kabupaten Rembang. Pemkab melakukan penataan secara berkala, bergantian dan bertahap setiap tahunnya.
“Ada 15 pasar tradisional di Rembang. Ini semuanya setiap tahun kita laksanakan revitalisasi pemenuhan sarana dan prasarana yang menunjang untuk aktifitas pusat perdagangan,” kata Mahfudz.
Mahfudz menjelaskan biaya yang digunakan untuk renovasi pasar tradisional pada tahun 2022 ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Revitalisasi pasar tradisional tahun ini tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK), tetapi dari dana APBD murni Kabupaten Rembang,” ungkap Mahfudz.
Anggaran untuk renovasi pasar tradisional memiliki jumlah yang berbeda-beda setiap pasar, sesuai tingkat kerusakannya. Ada 3 pasar yang direvitalisasi dan 4 pasar yang diperbaiki.
Ia menyebutkan tiga pasar tradisional yang direvitalisasi tahun 2022 mulai Pasar Kragan dengan anggaran sebesar Rp5,6 miliar.
Selanjutnya Pasar Sarang dengan anggaran mencapai Rp800 juta, kemudian yang terakhir Pasar Lasem Rp700 juta.
Sedangkan perbaikan dilakukan di empat pasar, masing-masing mendapatkan alokasi anggaran Rp200 juta. Keempat pasar tersebut adalah Pasar Pandangan Kragan, Pasar Gandrirojo Sedan, Pasar Pamotan dan Pasar Sumber.
“Ada 3 pasar yang direvitalisasi dan perbaikan di 4 pasar, keempat pasar mendapatkan alokasi anggaran Rp200 juta. Keempat pasar tersebut adalah pasar Pandangan Kragan, Pasar Gandrirojo Sedan, Pasar Pamotan dan Pasar Sumber,” pungkasnya. (*)






