Ia juga mengimbau, jika masih ada pekerjaan jalan, bisa dihentikan sementara dengan disertai rambu peringatan.
Untuk jalur yang rawan bencana, seperti longsor, Sekda Sumarno meminta dinas terkait agar menyiapkan alat berat.
“Kalau Jateng sekarang ini memang risiko-risiko kaitannya seperti tanah longsor dan sebagainya, ini jalan-jalan yang menjadi jalur-jalur yang dilalui, perlu diantisipasi bersama. Kesiapsiagaan dari alat untuk membuat jalur lancar untuk mengevakuasi kondisi-kondisi longsor dan sebagainya, mohon disiapkan,” pesannya.
Selain mengantisipasi kerawanan di tempat wisata, sekda juga mengingatkan TNI/ Polro menggandeng stakeholder lainnya, seperti FKUB dan Dewan Gereja, untuk fokus melakukan pengamanan di gereja, serta tidak lengah pada ancaman radikalisme dan terorisme.
“Tadi bicara masalah kesediaan pangan Bapak/ Ibu sekalian, kita bicara masalah distribusi. Tentu saja kami mohon teman-teman dari OPD Provinsi Jateng maupun kabupaten/ kota, untuk selalu memantau ketersediaan, maupun kaitannya dengan harga. Ini juga sudah kita lakukan bersama. Setiap minggu kita juga memantau kaitannya dengan inflasi, tentu saja kondisi-kondisi ini dalam Nataru akan ada kenaikan-kenaikan,” tandas Sumarno. (*)