Pati, Mitrapost.com – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Ruhani Kantor Kemenag Pati mengaku kekurangan guru madrasah dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Saat ini guru di sekolah madrasah wilayah Kabupaten Pati mayoritas dipenuhi dari tenaga honorer.
Ruhani menyebutkan, dibandingkan sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan, sekolah di bawah naungan Kemenag atau madrasah mendapatkan jumlah formasi dan guru yang lebih sedikit.
Tahun ini Kemenag Pati hanya mendapatkan enam orang guru PPPK. Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan formasi Kemendikbud.
“PPPK saat ini saat ini Kemenag pati hanya enam orang. Itu pun untuk mengganti guru wiyata bakti di madrasah negeri,” ujar Ruhani saat dihubungi Mitrapost.com kemarin.
Ia mengharapkan, pada rekrutmen PPPK lingkungan kerja Kementerian Agama tahun 2023 mendatang, pihaknya mendapatkan lebih banyak guru PPPK.
Di sisi lain, rekrutmen PPPK nantinya bisa membuka peluang bagi tenaga honorer agar lebih sejahtera.
Bukan hanya tenaga guru, Ruhani juga mengaku kekurangan staf kantor seksi madrasah di Kemenag. Sangat disayangkan, tahun ini Kemenag tidak membuka formasi staf Kemenag.
“Kalau di Kabupaten kan sekolah diurus Dinas Pendidikan dan strukturnya banyak. Kalau di madrasah kan ditangani Kasi. Kita kurang pegawai,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama membuka seleksi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun anggaran 2023. Pendaftaran seleksi dibuka mulai tanggal 21 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023.
Total ada 49.549 formasi disediakan untuk para pelamar. Formasi dibagi menjadi ketiga kriteria pelamar diantaranya Pertama, pelamar Eks Tenaga Honorer Kategori II (Eks – THK II), pelamar dari pegawai Non ASN, dan pelamar lainnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com