Mitrapost.com – Twitter dikabarkan kembali melakukan pemecatan terhadap 40 karyawannya. Padahal sebelumnya, perusahaan jejaring sosial itu sudah kehilangan ribuan karyawan.
Sejumlah 40 karyawan yang dipecat itu, menurut laporan The information, berasal dari divisi data science dan engineering.
Tim yang disebut paling terdampak adalah product software engineering, monetization, dan advertising prediction.
Advertising prediction sendiri memiliki tanggung jawab menggunakan teknologi machine learning membuat iklan bisa sampai ke target pengguna Twitter dengan tepat.
Tugas lain dari tim ini adalah mengembangkan algoritma iklan. Jika tim ini tak ada maka kemampuan Twitter dalam mengoptimalkan iklan dan meraup pendapatan bisa terancam.
Pendapatan Twitter sendiri sejak dibeli Elon Musk membuat beberapa pengiklan besar pergi.
Untuk mengatasi pemasukan dari iklan yang seret, Twitter mulai melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan mengizinkan iklan politik.
Twitter sendiri diperkirakan sudah kehilangan tiga perempat dari total 7.500 karyawannya. Pada akhir Desember 2022, seorang sumber yang familiar dengan internal perusahaan menjelaskan bahwa Twitter kini memiliki sekitar 1.750 karyawan tetap dan sekitar 1.000 karyawan kontrak. (*)