Pati, Mitrapost.com – Masyarakat terdampak banjir di sekitar Sungai Silugonggo mengeluhkan tidak tertibnya parkir kapal ikan tangkap di muara Sungai Juwana.
Salah satunya adalah Sunadi, Warga Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan sekaligus ketua komunitas Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampi Sawan).
Sunadi menyatakan memasuki hari ke 11 volume banjir di wilayahnya malah bertambah tinggi. Hal ini disebabkan tiga hal diantaranya curah hujan yang tinggi, dibukanya pintu air Bendungan Wilalung, dan parkir kapal di sungai Juwana.
Pria yang akrab disapa Sun ini menjelaskan, kiriman air dari Bendungan Wilalung tidak bisa langsung mengalir ke laut karena terhalang rapatnya kapal-kapal besar yang terparkir di pinggir muara Juwana.
“Selain pintu Wilalung itu adalah kapal yang berada di sungai Juwana itu parkirnya rapat. Satu deret bisa 4-5 kapal besar. Celah air jadi kecil. Sehingga air dari barat terhadang oleh parkiran kapal,” terang Sunadi kepada Mitrapost.com, Rabu (11/1/23).
Akhirnya air dari Bendungan Wilalung berhenti dan meluap di kali-kali sebelum muara seperti Jakenan dan Juwana.
Sunadi mengharapkan pemerintah yang berwenang segera menertibkan parkir kapal sehingga air banjir bisa lancar mengalir ke muara.
“Harapan saya di sepanjang kali Juwana ada jalur evakuasi. Sehingga tertata satu-satu sampai ke muara. Saya kira bisa mengurangi aliran sungai. Kalau dulu ada gerakan penertiban parkir berserakan, nanti semoga ada lagi,” harapnya.
Parkir kapal yang menghadang air banjir tersebut juga kami tanyakan kepada DPRD Kabupaten Pati Dapil setempat, M Nur Sukarno. Ia membenarkan jika parkir kapal besar di sungai Juwana menghalau air banjir.
Kapal nelayan tangkap yang tambat labuh di sepanjang sungai Juwana ini terutama berada di desa Bumirejo, Bajo, dan Bendar.
“Banjir yang terjadi di Kabupaten Pati terutama terkait dengan aliran sungai Juwana sudah lama terjadi penyebab terhambatnya aliran airnya,” ujarnya.
Menurutnya Pemerintah Kabupaten Pati sebenarnya sudah menyiapkan solusi untuk mengurangi parkir kapal semrawut di sungai Juwana.
Salah satunya adalah dengan membuat kolam tambak seluas 15 hektar yang akan dibangun di sekitar Sungai Juwana.
Sayangnya proyek ini kandas lantaran dananya direfocussing untuk penanganan Covid-19 dalam tiga tahun terakhir.
“Semoga saja setelah terjadi pandemi tersebut geliat pertumbuhan ekonomi bisa stabil lagi dan kolam tambat bisa direalisasikan,” harap Anggota Dewan Kader Partai Golkar itu. (adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati