Mitrapost.com – Kisah kematian R, mahasiswa UNY angkatan 2020 yang kesulitan membayar UKT viral di media sosial.
Hal ini pun mendapatkan sorotan dari Rektor UNY, Sumaryanto. Ia mengatakan kematian R belum tentu berkaitan dengan UKT.
Ia menyebut R meninggal dunia ketika sedang cuti kuliah.
“Almarhumah ini kan cuti dua semester. Belum tentu loh wafatnya karena mikir UKT. Karena dia posisi cuti kena hipertensi. Bahkan bayar yang semester dua itu dibantu oleh pimpinan akademik,” kata Sumaryanto dilansir detikJateng, Sabtu (14/1/2023).
Perlu diketahui sebelumnya, R mendapatkan UKT golongan IV dengan nominal yang harus dibayarkan Rp3,14 juta. Ia kemudian mengajukan permohonan penurunan UKT dan mendapatkan UKT III senilai Rp2,4 juta.
“Jadi mahasiswa mengajukan penurunan dengan bukti-bukti yang relevan untuk penurunan. Kita kaji. Nah atas kajian kita bisa turun satu grid atau dua grid. Atau kalau memang ditemukan data yang valid bisa sampai ke Rp 500 per semester,” kata Sumaryanto.
“Kalau Rp 500 (ribu) saja masih keberatan bisa anak itu kita backup dengan dana dompet pendidikan atau bapak ibu asuh yang ada di UNY,” imbuh dia. (*)
Redaksi Mitrapost.com