Presiden Jokowi Minta Masyarakat Menunggu Kejutan pada Rabu Pon, Reshuffle Kabinet?

“Jokowi sepertinya dilematis antara mendengar keinginan PDIP dan melihat loyalitas NasDem. Rumit dan gelap gulita memang. Apapun judulnya, Jokowi dan (Ketum NasDem) Surya Paloh berteman lama cukup baik,” kata Adi.

“Konon, Jokowi punya tradisi. Ada tidaknya reshuffle pasti dikomunikasikan dengan elite partai yang bersangkutan. Misalnya dipanggil ke Istana dan seterusnya. Jadi, sekalipun Jokowi sudah bertemu Surya Paloh, kemungkinan dua hal. Menginformasikan reshuffle atau tidak reshuffle,” ujar dia.

“Jika tak ada reshuffle, keduanya (Jokowi dan Surya Paloh) pasti kangen-kangenan saja. Bicara romantisme dan lain sebagianya. Dan pertengkran PDIP dan NasDem selama ini tak berarti karena tak berujung reshuffle,” lanjutnya.

Terlepas dari beberapa anggapan itu, Adi menilai 1 Februari tetap mengejetutkan entah itu reshuffle atau kerujukan hubungan Jokowi dengan Nasdem.

Baca Juga :   Presiden dan Ibu Negara Tiba di Washington DC, Amerika Serikat

“Kejutan yang tak ada kejutan apapun. Tak ada reshuffle, tak ada pula rombak kabinet. Yang ada hanyalah perang oponi antar elite yang tak berkesudahan. Pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh berarti melahirkan ‘rujuk politik’, bukan konfrontasi, seperti yang dipersepsikan publik selama ini. Itu artinya, penonton pasti kecewa yang berharap Jokowi lakukan reshuffle,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati