Mitrapost.com – Stok beras jelang dan selama Ramadan hingga Idul Fitri disebut aman. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Ia mengungkapkan bahwa dari pihak Menteri Perdagangan dan Presiden Jokowi sudah mengecek secara keseluruhannya.
“Stok Ramadan dan Idulfitri aman, kemarin Mendag (Zulkifli Hasan) juga sudah menyampaikan. Kemarin pak presiden (Joko Widodo) juga sudah datang ke Medan dan di pasar Medan juga sudah di cek secara keseluruhannya. Jadi kebutuhannya ada semua,” ujar pria yang akrab disapa Buwas ini di Polda Banten, Jumat (10/02) dilansir dari CNN Indonesia.
Tak hanya menjamin ketersediaan stok beras, pihaknya juga memastikan bahwa setiap penyelewengan dalam kaitannya dengan sembako termasuk beras akan diawasi oleh Satgas Pangan.
“Informasi tentang penyebaran beras ini akan diawasi oleh Satgas Pangan secara menyeluruh, karena ini sudah jadi tugas pokoknya kepolisian,” terangnya.
Sebagai patokan bahan makanan utama di Indonesia, tersendatnya ketersediaan beras bisa berpengaruh pada naiknya inflasi nasional.
Selain itu, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga menjadi tolak ukur dalam ketahanan pangan di Indonesia.
“Kita mengukur segala sesuatunya kebutuhan pangan pokok, beras, maka mau tidak mau tolak ukurnya beras, dipantau oleh BPS juga beras, karena kebutuhannya beras, maka beras ini akan menyumbang inflasi, baik menekan atau meningkatnya inflasi,” jelasnya.
Di lain sisi, kenaikan harga beras yang sempat menjadi sorotan disebut Buwas karena adanya oplosan beras impor Bulog.
Pengoplosan itu dilakukan karena harganya yang medium sedangkan kualitas yang diberikan premium.
“Kemarin ditemukan hanya ganti baju beras Bulog, diganti karungnya dengan merek lain, dijualnya harga premium. Dijual sampai konsumen dengan harga Rp12 ribu, Rp13 ribu. Itu yang menyebabkan harga beras kemarin tidak turun,” ujar Buwas di Hypermart Puri Indah, Jakarta Barat, Rabu (8/2) lalu dilansir dari CNN Indonesia. (*)
Redaksi Mitrapost.com

																						




